TRIBUNNEWS.COM - Sebelum melakukan penyerangan di rumah Nus Kei yang berada di klaster Australia, Green Lake City, Tangerang Kota dan daerah Duri Kosambi, Jakarta Barat, kelompok John Kei adakan pertemuan untuk pembagian peran dan senjata.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Kriminal Umum (Wadirkrimum) Polda Metro Jaya, AKPB Jean Calvijn Simanjuntak dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Rabu (24/6/2020).
Informasi itu didapat setelah melakukan pemeriksaan mendalam terkait John Kei bersama anggota kelompoknya.
Baca: John Kei Menolak untuk Bertemu di Tempat Netral, Nus Kei: Beliau Selalu Mau di Rumahnya
Di mana mereka diduga terlibat dalam kejadian pengerusakan di rumah Nus Kei serta penganiayaan berat yang terjadi di Duri Kosambi.
Dalam peristiwa penganiayaan di Duri Kosambi, satu orang ditemukan meninggal dunia.
AKBP Jean menjelaskan terdapat beberapa kali pertemuan dalam perencanaan dua peristiwa tersebut.
Pertemuan dilakukan beberapa kali di daerah Kelapa Gading, Bekasi, dan Cempaka Putih.
Fakta itu terungkap setelah rekonstruksi dilakukan oleh pihak kepolisian, pada Rabu (24/6/2020) kemarin.
Di pertemuan tersebut, AKBP Jean menyebutkan ada proses pembagian peran bagi masing-masing anggota untuk melakukan penyerangan.
Tak hanya itu, pembagian senjata yang akan digunakan juga dibahas dalam pertemuan.
"Informasi ini berjalan dan dikembangkan dan beberapa fakta dari keterangan yang diambil, bahwa ada adegan pertemuan-pertemuan yang merencanakan dua kejadian yang saya sampaikan tadi," terang AKBP Jean.
"Pertemuan sebelumnya itu pembagian terkait dengan peran masing-masing dan senjata yang digunakan," tambahnya.
Baca: Sepak Terjang John Kei di Dunia Hitam, Awalnya Tak Sengaja Bunuh Orang: Kasih Putus-putus Tangan
Baca: Kuasa Hukum Sebut John Kei Sudah Berubah setelah dari Nusakambangan: Orang Mau Baik Cobaannya Tinggi
AKBP Jean mengungkapkan pertemuan terjadi pada Sabtu (20/6/2020) malam, sebelum terjadi penyerangan.
Pertemuan dilangsungkan di Bekasi, tempat di mana John Kei dan puluhan anggotanya kemudian digerebek oleh kepolisian.