Selain itu, AS juga mengaku jika dirinya mendapat kemampuan 'menyucikan diri' dari orangtua, alias turun-temurun.
"Dia mengaku menyucikan jiwa, semacam pengobatan rohani, dan dia mengaku memiliki kemampuan turun-temurun dari orangtuanya," terang Azis.
Sementara itu AS mengaku tak memaksa para korbannya.
"Dia punya keyakinan sendiri, dia datang minta tolong ke saya, ya sudah saya ritualkan.
Di situ kan tidak ada paksaan. Karena sudah keyakinan dia, ya harus mandi," kata AS.
"Saya bilang, 'Mau (pakaiannya) dibuka atau enggak, tapi harus dengan keikhlasan.
Harus buka ya enggak'," lanjut dia.
AS pun menduga perihal pasien yang akhirnya melaporkannya ke polisi karena merasa ritual tersebut tak berefek dan sekadar memanfaatkan momen untuk melakukukan tindakan tak senonoh.
"Mungkin karena kita mintanya kan ke Maha Kuasa, ya, Pak.
Jadi karena enggak diijabah merasa ada kekecewaan, mengungkit balik saya mengatakan dia mandi disuruh," tambah dia.
Di sisi lain AS mengaku bahwa tak pernah mematok harga untuk pasiennya.
AS menyebut biaya dapat dibayar seikhlasnya.
"Kalau itu sih tergantung bagaimana dia sedekahnya saja.
Iya saya dapat uang, biasanya Rp 50.000," ungkap dia. (Kompas.com/TribunnewsBogor.com)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Dukun Rohani Minta Pasien Wanita Buka Baju Mandi Kembang, Pegangi Kemaluan Korban