TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sisi lain John Kei mengerahkan anak buah untuk memburu Nus Kei, pamannya, secara terang-terangan tak melulu soal tanah.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana tempo hari, menjelaskan soal tanah jadi motif John Kei lewat anak buahnya melatari pembacokan dan penyerangan anak buah dan rumah Nus Kei.
John Kei baru mendapat pembebasan bersyarat dari Lapas Permisan, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Desember 2019. Tapi dari kasus ini, dia kembali masuk penjara.
Ia dianggap sebagai otak penganiayaan dua anak buah Nus Kei di Jalan Kresek Raya, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (21/6/2020) siang.
Anak buah Nus Kei, Angke Rumotora alias Frangky (35) terluka hingga empat jari tangan kirinya putus, sementara Yustus Corwing alias Erwin (45) tewas karena luka bacok di sekujur tubuhnya. Pelaku juga sempat melindasnya.
Tak lama pascapenyerangan anak buah John Kei terhadap Frangky dan Erwin, Nus Kei meluncur dari rumahnya di kluster Australia, Green Lake City, Cipondoh.
Saat bersamaan, anak buah lain kelompok John Kei dengan tiga mobil mendatangi dan mengobrak-abrik rumah Nus Kei, di sana hanya keluarganya.
Bagaimana nasib keluarga Nus Kei saat anak buah John Kei menyerang? Baca selengkapnya: Lokasi Keluarga Nus Kei Sembunyi dan Selamatkan Diri saat Diserang Anak Buah John Kei.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, memiliki penjelasan menarik tentang kasus ini, utamanya masaah Nus Kei dan John Kei dan loyalitas anak buah.
Dalam wawancara dengan Rosianna Silalahi di Kompas TV, Kamis (25/6/2020) malam, Tubagus memulainya dengan menjelaskan apa benar John Kei otak dua peristiwa di Cengkareng dan Cipondoh.
Sisi lain seperti apa dari kelompok John Kei yang diungkap Tubagus. Kenapa Mereka Disebut Gentleman?