News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Pengamen di Cakung Aniaya Monyet Berulang Kali, Dicari Camat Malah Kabur dari Kontrakan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar video saat dua pengamen topeng monyet melakukan penganiayaan di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (2/8/2020)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi dua pria diduga pengamen yang melakukan penganiayaan terhadap seekor monyet sempat terekam kamera pengawas atau CCTV.

Rekaman CCTV tersebut telah diunggah di akun instagram @jakartainformasi hingga viral di media sosial, Minggu (2/8/2020).

Bila mengacu postingan akun @jakartainformasi, pengiayaan terjadi di kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Baca: Suami di Jambi Aniaya Istri Hingga Tewas Lalu Serahkan Diri ke Pak RT Karena Merasa Bersalah

Diduga aksi penganiayaan itu karena monyet tersebut tidak menuruti kemauannya.

Sedangkan, pria lainnya memegang tali yang mengekang monyet itu dan ikut memukuli.

Tidak hanya memukul, tetapi pria yang memegang tali itu juga menendang tubuh monyet ekor panjang beberapa kali.

Penganiayaan diduga terjadi setelah mereka selesai mengamen, kemudian hendak berpindah ke lokasi lain, tapi sang monyet menolak diajak.

Reaksi Camat Cakung

Menanggapi video, Camat Cakung Ahmad Salahuddin mengaku belum dapat memastikan apa kejadian tersebut terjadi di wilayahnya.

"Saya cek dulu. Menurut informasi dari Lurah Jatinegara bahwa di wilayahnya enggak ada usaha topeng monyet," kata Salahuddin saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Senin (3/8/2020).

Meski tak menyebut atau membenarkan bahwa lokasi yang terpampang dalam video merupakan kawasan Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara.

Menurutnya ada kemungkinan dua pria yang terekam menyiksa monyet dalam video bukan warga Cakung atau hanya pengamen topeng monyet.

"Sepertinya pengamen lewat," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini