News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSBB di Jakarta

Anies Tuai Kritik, Aturan Ganjil Genap di Jakarta Dinilai Tak Mampu Cegah Penyebaran Covid-19

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengendara roda dua melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (21/8/2020). Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 80 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar pada Masa Transisi yang didalamnya mengatur ganjil genap berlaku bagi motor pribadi. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuai kritikan dalam kebijakan ganjil genap yang diterapkan pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.

Penerapan ganjil genap dinilai tak mampu mencegah penyebaran atau penularan Covid-19 di Jakarta.

Hal ini disampaikan analis transportasi publik sekaligus Ketua Forum Warga Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan.

Tigor menilai, terus meningkatnya angka konfirmasi Covid-19 membuktikan Anies gagal dalam menangani pandemi Covid-19 di Jakarta.

"Sebenarnya yang paling penting dilakukan oleh Pemprov Jakarta itu bukan membatasi kendaraan pribadi, tapi pengawasan pelaksanaan pembatasan masa transisi dan melaksanakan protokol kesehatan secara baik," ungkap Tigor melalui keterangan tertulis, Minggu (23/8/2020).

Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan saat melakukan video conference dengan Tribunnews, Kamis (23/4/2020) (Tribunnews.com)

Baca: Kebakaran di Gedung Kejakssan Agung Tak Berpengaruh, Pagi Ini MRT Jakarta Beroperasi Normal

Menurut Tigor, masih banyak terjadi pelanggaran di masa PSBB transisi kali ini.

Mulai dari jam kerja hingga jumlah pekerja yang bekerja di Jakarta.

"Protokol kesehatan seperti memakai masker saja masih sering dilanggar di Jakarta," ungkap Tigor.

Tigor pun tak heran, Jakarta kembali menjadi wilayah dengan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Menurutnya, sejak awal rencana penerapan ganjil genap, banyak penolakan dari masyarakat.

Namun Pemprov Jakarta tetap menerapkannya.

"Sejak awal saya sudah mengatakan bahwa tidak ada hubungan ganjil genap dengan upaya dalam penganan pandemi Covid-19 di Jakarta" ungkap Tigor.

Baca: Pemberlakuan Ganjil Genap untuk Kendaraan Roda Dua Diprotes Warga

Tigor menilai persoalan peningkatan angka kasus positif Covid-19 di Jakarta tidak bisa didekati dengan kebijakan ganjil genap.

"Berarti penggunaan dan pengaturan ganjil genap sebagai rem emergensi pada masa pandemi Covid-19 adalah salah," ujar Tigor.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini