Komplotan pengedar uang palsu lain biasanya menukarkan uang palsu dengan cara membeli barang mahal, tak demikian dengan komplotan S yang juga masih buron.
"Kayaknya modus baru, biasanya kan orang membeli barang dengan uang palsu."
"Kalau ini modusnya uang kembalian yang diambil," ujarnya.
Sebelum ditangkap, S mengaku telah berbelanja sebanyak Rp 235 ribu setelah membeli seprai dan bumbu masak.
Sehingga, ia baru mengedarkan uang palsu sebanyak 5 lembar pecahan Rp 50 ribu.
"Pelaku membawa 13 lembar uang palsu pecahan Rp 50 ribu, jadi jumlahnya Rp 600 ribu."
"Sedangkan dia baru menukar 5 uang palsu senilai Rp 250 ribu."
"Ada uang Rp 15 ribu kembalian uang asli yang dipegang dan rencananya akan dibagi dua dengan S," papar Darmo.
Polisi masih menyelidiki keberadaan S dan dua wanita lainnya, atas perbuatan mengedarkan uang palsu ke masyarakat.
Sayangnya, SDS mengaku tak mengetahui tempat tinggal S, lantaran hanya berkenalan di jejaring sosial Facebook, dan baru sekali berjumpa di Kota Tua saat memberikan uang palsu tersebut.
"Hubungannya kenalan dari Facebook."
"Tersangka enggak tahu apa kerjaannya Si S ini, begitu juga dengan alamat rumahnya."
"Setelah ketemuan terus disuruh belanja pake uang palsu, begitu saja," paparnya.
Sebelumnya, wanita muda berinisial SS (21) diamankan pedagang Pasar Deprok, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur, lantaran diduga berbelanja menggunakan uang palsu.