News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sepeda Masuk Tol

Politisi Gerindra Bela Anies Soal Sepeda Masuk Tol: Itu Tujuannya Bagus, Toh Hanya Hari Minggu

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pengguna sepeda.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi Partai Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Syarif, mengapresiasi wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan memanfaatkan tol dalam kota untuk sepeda road bike.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan permohonan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menggunakan satu jalur tol dalam kota khususnya Kebon Nanas-Tanjung Priok untuk jalur sepeda road bike.

Baca: Komisi V Minta Menteri PUPR Tak Asal Beri Izin Sepeda Masuk Jalan Tol

"Ya pertama saya apresiasi, kita hormati, hargai Pak Anies yang mengajukan kepada KemenPUPR untuk memberikan akses dari Kebon Nanas-Tanjung Priok untuk sepeda. Itu bisa dilakukan selama mendapat pertimbangan dari Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT)," ucap Syarif saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/8/2020).

Menurut dia, usulan tersebut tidak salah, karena mobilitas pengguna jalan tol dalam kota pada akhir pekan juga tidak terlalu tinggi.

Apalagi wacananya satu jalur jalan tol tersebut hanya digunakan pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB.

Baca: Anies Usul Sepeda Masuk Tol, Ini Tanggapan Kemenhub

"Sebagai usulan itu bagus tujuannya bagus. Dan banyak bermanfaat toh hanya untuk hari minggu. Dan pada saat itu pengguna tol di hari Minggu tidak signifikan enggak ada masalah. Tapi kalau kemudian dirujuk pada UU-nya silakan PUPR bikin kajian apakah bisa," kata dia.

Sekretaris Komisi D ini yakin usulan tersebut bukanlah sekadar usulan. Pemprov DKI diyakini sudah melakukan kajian terkait wacana ini.

"Kan satu ruas saja. Yang satu lagi bisa dilakukan contraflow. Pada saat jam padat saja contraflow bisa digunakan di Cawang - Gatsu ada contraflow Senin Selasa boleh kok. Tapi ruas itu (Kebon Nanas-Tanjung Priok) engga terlalu padat. Pasti juga sudah dilakukan kajian mengapa mau mengajukan itu," jelas Syarif.

Diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajukan permohonan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memanfaatkan ruas jalan tol lingkar dalam bagi pesepeda.

Baca: Pengamat: Wacana Sepeda Road Bike Masuk Tol Berpotensi Bahayakan Keselamatan

Dalam surat yang dikirimkan pada 11 Agustus 2020 itu tertulis, bahwa terjadi peningkatan volume pesepeda setiap minggunya, dengan volume tertinggi pada minggu ketujuh atau dari tanggal 20 sampai dengan tanggal 26 Jull 2020 sebanyak 82.380 pesepeda.

"Berkenaan dengan hal tersebut, mohon kiranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat memberikan izin pemanfaatan 1 ruas jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi Barat sebagal lintasan road bike guna mengakomodir pengguna sepeda pada setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00," bunyi surat tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, bila dikabulkan, jalur tol dalam kota hanya dikhususkan untuk sepeda road bike.

Baca: Anggota DPR Ingatkan Anies Baswedan Soal Rencana Sepeda Masuk Tol: Kaji Manfaat dan Mudaratnya

"Bukan sepeda biasa. Namanya road bike. Jadi menyiapkan satu jalur sendiri untuk jalur sepeda sementara untuk road bike," kata Syafrin.

Satu ruas tol tersebut bakal berada di tol dalam kota khususnya arah Kebon Nanas hingga Tanjung Priok dengan panjang sekitar 10 km hingga 12 km.

Dikritik Komunitas Ikatan Sepeda

Wakil Ketua Umum Bidang Komunitas Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Toto Ame kurang setuju dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengusulkan pemanfaatan tol dalam kota untuk sepeda road bike.

Toto bahkan menilai, kebijakan tersebut terkesan cukup aneh.

"Kalau misalnya jalan tol ditutup sama sekali, tidak ada kendaraan bermotor hanya sepeda, itu oke banget, tapi kan kayaknya enggak mungkin kayak gitu. Jangan bikin kebijakan yang aneh-aneh deh. Yang ada saja dioptimalkan," ucap Toto saat dihubungi, Kamis (27/8/2020).

Baca: Wacana Sepeda Masuk Tol, Polri Tunggu Kajian Kementerian PUPR

Apalagi jalur untuk sepeda dengan kendaraan lainnya hanya dibatasi dengan traffic cone atau pembatas kerucut.

Hal tersebut dinilai sangat berisiko untuk para pesepeda karena tol adalah jalan yang diperuntukkan bagi kendaraan roda empat atau mobil.

"Nah kalau hanya satu ruas dan dibatasi pakai traffic cone begitu sama aja pembunuhan massal. Itu bagaimana ceritanya kok satu ruas ditutup di pinggir tol, barengan sama kendaraan roda empat di jalan bebas hambatan. Kalau pengemudinya khilaf dan enggak alert, sangat riskan terjadi kecelakaan," tuturnya.

Toto sendiri mengaku bingung dengan permohonan Pemprov DKI Jakarta tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umun dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Berita ini tayang di Kompas.com: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/28/13401551/bela-anies-soal-jalur-sepeda-di-tol-dalam-kota-politisi-gerindra-ruas-itu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini