Syafak juga memastikan pelayanan kepada pasien tidak terganggu meski 35 karyawannya dinyatakan positif Covid-19.
Oleh karena itu, ia berharap pasien dan pengunjung tidak panik berlebihan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Pemeriksaan swab terhadap karyawan masih berjalan sampai saat ini dan tidak mengganggu proses pelayanan kesehatan," ujarnya.
35 karyawan positif
Direktur Utama RSUP Fatmawati Mochammad Syafak Hanung memastikan pelayanan pasien tidak terganggu meski 35 karyawannya dinyatakan positif Covid-19.
Oleh karena itu, ia berharap pasien dan pengunjung RSUP Fatmawati tidak panik berlebihan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Pemeriksaan swab terhadap karyawan masih berjalan sampai saat ini dan tidak mengganggu proses pelayanan kesehatan," kata Syafak dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/8/2020).
Terpaparnya 35 karyawan RSUP Fatmawati diketahui setelah pihak rumah sakit melakukan rapid test dan tes swab massal.
"Sejak 18 Maret 2020 sampai 7 Agustus 2020 telah dilakukan rapid test terhadap 1.118 karyawan dan swab kepada 189 karyawan," ucapnya.
"Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, terdapat 35 karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19," jelas dia.
Kendati demikian, Syafak mengatakan RSUP Fatmawati selalu melakukan screening, baik kepada pengunjung maupun karyawan.
"Terhadap khususnya karyawan rumah sakit, rutin dilakukan screening dengan mengisi formulir self assesment," ujar dia.
Pihak rumah sakit juga memberikan edukasi tentang tata cara memakai dan melepaskan alat pelindung diri (APD).
Menindaklanjuti temuan puluhan kasus positif tersebut, pihak RSUP menyatakan telah melakukan tracing.