News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pasien Covid-19 di Jakarta Terus Bertambah, Kapasitas Rumah Sakit Rujukan Hampir Penuh

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis memeriksa spesimen virus corona (Covid-19) di laboratorium container (labcon) RSKD Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (19/6/2020).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapasitas tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus menipis.

Hal ini tidak terlepas dari meroketnya angka kasus Covid-19 di ibu kota selama Agustus 2020 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan pihaknya bakal mengubah tempat tidur pasien biasa untuk menyiasati hampir penuhnya bed khusus pasien Covid-19.

Baca: Covid-19 di Boyolali Melejit, Ada Tambahan dari Klaster Bawaslu dan Pekerja Lapangan

Dengan demikian, kapasitas tempat tidur di ruang isolasi maupun di Intensive Care Unit (ICU) bisa ditingkatkan. 

"Jadi mengalihkan sebagian bed yang belum Covid menjadi Covid dan menambahnya," ucapnya, Rabu (2/9/2020).

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menjelaskan, kebijakan ini nantinya bakal diterapkan di seluruh rumah sakit yang ada di ibu kota, baik itu milik pemerintah, BUMN, maupun swasta.

"Hasil rapat tadi memang sepakat bahwa beberapa RS terpilih siap untuk menambah kapasitas bednya," ujarnya di Balai Kota DKI.

Selain mengalihkan tempat tidur, penambahan kapasitas juga dilakukan di beberapa rumah sakit, salah satunya di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat.

"RSUD Cengkareng itu memang ada bangunan baru yang ada beberapa ruangan belum terpakai, sehingga kita tambah sarananya supaya bisa dimanfaatkan untuk tambahan Covid," kata dia.

Meski demikian, Widyastuti tak membeberpkan berapa jumlah penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19 ini.

Ia hanya menyebut, pihaknya menargetkan tingkat keterisian rumah sakit khusus Covid-19 kurang dari 60 persen sesuai dengan ketentuan organisasi kesehatan dunia (WHO).

"Kami menjaga supaya BOR (Bed Occupancy Rate) di 60 persen atau di bawah itu," tuturnya.

Karena libur panjang

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini