TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video pertengkaran antara seorang pria yang mengaku anggota Polisi dengan pesepeda di kawasan PIK 2 viral.
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Ardyansyah menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi pada Minggu (30/8) lalu pukul 17.00 WIB.
“Terjadi kesalahpahaman, antara beberapa pihak, dari inisial JM (pengendara mobil) dan pesepeda di wilayah PIK 2," ujar Ardyansyah, Rabu (2/9/2020).
Baca: Video Diduga Polisi Cekcok dengan Pesepeda di PIK 2, Kapolsek Penjaringan : Kasus Masih Didalami
Peristiwa itu berawal dari masalah sepele yakni hanya masalah parkir.
Ketika itu pria yang adu mulut dengan pesepeda, JM hendak parkir di sebuah area di kawasan PIK 2.
Pada saat ingin memarkir mobil, JM melihat ada mobil yang melawan arus hingga meminggirkan kendaraannya.
Ketika ada celah kosong untuk parkir, JM malah ketemu AS, sang pesepeda.
"Ternyata saat parkir, dia ingin masuk ke area parkir tetapi di situ ada sepeda. Lalu terjadilah kesalahpahaman kejadian tersebut," imbuh dia.
Saat ini kedua belah pihak sudah saling memaafkan setelah Polisi melakukan upaya mediasi dan memeriksa yang bersangkutan.
Untuk diketahui video yang berisi rekaman pertengkaran antara seseorang yang diduga anggota Polisi dengan pesepeda di kawasan PIK 2 viral di media sosial.
Video berdurasi 57 detik itu diunggah oleh akun @Dharma_tc di Twitter.
Terlihat pertengkaran antara seseorang dengan pesepeda di antara mobil-mobil yang parkir di pinggir pantai.
Pertengkaran itu sempat dilerai oleh seseorang namun tidak mendapat tanggapan.
Malahan orang yang diduga anggota Polisi itu terlihat seperti meludah kepada pesepeda tersebut.
“Oknum marah marah dan melakukan kekerasan di pasir putih PIK-2 Mengaku ngaku polisi saat bersitegang dengan pengendara sepeda. Diakhiri dengan tindakan seperti meludahi pengendara sepeda. @DivHumas_Polri @poldametrojaya Arogansi oknum polri,” tulis pemilik akun.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Terkait Pria Ngaku Polisi Adu Mulut dengan Pesepeda, Kapolsek Metro Penjaringan Sebut Sudah Damai,