TRIBUNNEWS.COM - Ahli psikologi forensik,Reza Indragiri Amriel memberikan analisisnya terkait dengan dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Reza meminta pihak yang berwenang perlu mencari tahu latar belakang dari kehidupan pasien tersebut.
Sehingga dapat diketahui secara pasti penyebab yang medorong aksi bunuh diri tersebut.
"Adakah kemungkinan depresi (reaktif) itu bukan semata-mata karena penyakit yang dia anggap tak bisa sembuh?
"Atau mungkinkah sisi kehidupan lainnya seperti keluarga morat-marit, pekerjaan hilang, dan lain sebagainya, atau juga menumpuk, mendorong dia bunuh diri?" bebernya.
Baca: Kabar Baru RSD Wisma Atlet: Rawat 1.561 Orang hingga Dugaan Pasien Positif Bunuh Diri Loncati Tower
Reza juga meminta apakah obat-obatan untuk Covid tidak punya efek samping yang mendorong orang berperilaku berisiko, seperti halusinasi atau mental breakdown.
Pria yang juga sebagai konsultan Lentera Anak Foundation ini menegaskan, padahal World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah wanti-wanti, di masa seperti ini.
Pandemi virus sangat mungkin disusul atau disertai dengan pandemi gangguan kejiwaan.
"Depresi, psikosis, skizofrenia bisa naik 3-5 persen. Pandemi gangguan kejiwaan bahkan mungkin berlangsung lebih lama, karena tak tampak, cenderung diingkari dan ditutup-tutupi, sehingga membuat pertolongan terlambat."
"Bukan hanya pasien. Di sejumlah negara, sekian banyak pekerja medis juga bunuh diri. Penyebabnya, diperkirakan, adalah keletihan ekstrem lahir batin," tandas Reza.
Baca: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Sintang, Diduga Bunuh Diri Karena Putus Cinta
Diberitakan sebelumnya, seorang pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, diduga bunuh diri dengan meloncat dari Tower 6.
Pasien tersebut diketahui berinisial SP berusia 42 tahun.
"Satu orang meninggal bunuh diri lompat dari Tower 6, atas nama SP, 42 tahun, positif Covid-19," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian Tribunnews kutip dari Kompas.com.
Saat dikonfirmasi, Aris mengaku tidak mengetahui secara detail mengenai peristiwa tersebut. Ia mengatakan, data perkembangan harian kasus Covid-19 berasal dari pihak RSD Wisma Atlet.