Hal ini pun menyebabkan Saefullah mengalami gangguan pernapasan akut.
"Menyebabkan gagal napas yang tidak dapat diperbaiki dan tidak bisa terjadi pertukaran oksigen yang memadai," ujarnya.
Seperti diketahui, Saefullah meninggal sekira pukul 12.55 WIB di RSPAD Gatot Subroto.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan sebelum meninggal siang kemarin di RSPAD Gatot Subroto, Saefullah sempat dirawat selama seminggu lebih di rumah sakit.
Awalnya, Saefullah dirawat di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan sejak 8 September lalu karena mengalami keluhan pada bagian lambung.
Baca: Selain Sekda DKI, Ini 9 Pejabat Pemprov yang Pernah dan Masih Terinfeksi Covid-19
"Sejak seminggu yang lalu atau 10 harian beliau dirawat di rumah sakit karena ada gangguan asam lambung dan penyakit lainnya," ucapnya.
Setelah dirawat, kondisi Saefullah mulai memburuk dan menunjuk gejala terpapar Covid-19.
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu langsung dites dan ternyata hasilnya positif.
Setelah dinyatakan terpapar Covid-19, Saefullah pun langsung dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto. Kondisi Saefullah makin diperparah dengan kondisi jantungnya yang lemah.
"Pak gubernur bahkan menambah tenaga kesehatan juga alat-alat kesehatan yang terbaik yang kita miliki di Jakarta," ujarnya.
"Termasuk dari RS Harapan Kita karena ada gangguan pada jantungnya," sambungnya.
Bahkan, sudah beberapa hari terakhir Saefullah menggunakan alat bantu pernapasan.
"Beberapa hari ini (Sekda Saefullah) sudah menggunakan ventilator. Namin, tadi pukul 12.55 WIB sudah dipanggil Allah," kata dia.
Salat Gaib