TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepasang kekasih menjadi otak pembunuhan dan mutilasi terhadap manajer HRD perusahaan kontraktor Rinaldi Harley Wismanu (32).
Pelaku DAF (26) alias Fajri dan LAS (27) alias Laeli membunuh dan memutilasi korban karena ingin menguasai uang yang ada di rekening ATM korban.
Keduanya berhasil menguras uang di rekening ATM korban senilai Rp 97 Juta.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan uang Rp 97 Juta yang diambil kedua pelaku dari rekaning ATM korban, diantaranya dibelikan 11 emas batangan Antam dengan total seberat 26 gram.
"Selain beli emas Antam, juga dibelikan motor Yamaha N-Max, dua laptop Asus abu-abu, juga perhiasan berupa 2 cincin Emas Bulgri, satu emas carties, dan satu Ipod," kata Nana dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020).
Selain itu, kata dia pelaku juga membeli 1 Handphone Iphone X warna hitam, 1 dompet merk Charles and Keith, 1 HP merk Vivo Y20, dan satu buah jam tangan merk Tissot 1853 TISSOT.
Baca: Duga Ada Korban Lain, Kapolda Metro Jaya Dalami Kasus Mutilasi di Kalibata City
"Tersangka DAF ini perannya sebagai eksekutor atau yang membunuh korban serta memutilasinya. Sementara LAS perannya mengajak korban Rinaldi untuk bertemu dan menyewa apartemen di Pasar Baru, Jakarta Pusat," kata Nana.
Menurut Nana, korban Rinaldi dan LAS sudah saling mengenal lewat aplikasi mencari jodoh, Tinder, sejak setahun lalu.
"Mereka mengenal dan sering chatting di aplikasi tinder," kata Nana.
Dari sana LAS meminta nomor WhatsApp (WA) korban untuk mempermudah komunikasi.
"Mereka yakni LAS dan korban, akhirnya sering chatting lewat WA," tambah Nana.
Kemudian katanya, pada 5 September, LAS dan Rinaldi kembali berkomunikasi.
Baca: Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata City Terancam Hukuman Mati
"Mereka janjian bertemu pada 7 September di Apartemen Pasar Baru," kata Nana.
Saat itu kata Nana, LAS ingin meminjam uang Rp 2 Juta kepada korban untuk keperluan sehari-hari.