Dipukul batu bata dan ditusuk
Nana mengatakan, pertemuan antara LAS dan RHW baru terealisasi pada tanggal 9 September 2020.
"Saat masuk kamar di tanggal 9 September, ternyata DAF usdah lebih dulu masuk, dia bersembunyi di kamar mandi," kata Nana sebagaimana diberitakan TribunJakarta.com.
Kemudian, ketika korban dan LAS sedang berhubungan intim, DAF keluardari tempat persembunyiannya.
DAF langsung menghampiri LAS dan memukul kepala bagian belakang korban menggunakan batu bata sebanyak tiga kali.
Selain itu, DAF juga menusuk sebanyak tujuh kali hingga korban meninggal dunia.
Kedua pelaku yang saat itu panik dan kesulitan untuk membuang jasad korban secara utuh akhirnya mengambil jalan pintas untuk memutilasi.
"Akhirnya mereka berdua turun (untuk beli golok dan gergaji), tapi sebelumnya si korban ini dipindahkan ke kamar mandi untuk mencegah jika ada orang yang melihat," kata Nana.
Dimutilasi jadi 11 bagian
Kedua pelaku kemudian memutilasi tubuh korban menjadi 11 bagian menggunakan golok dan gergaji yang telah dibeli.
"Mereka melakukan mutilasi dengan menjadi 11 bagian. Ini saya rasa salah satu perbuatan yang sangat keji," ujar Nana, dikutip dari Kompas.com.
Saat itu, potongan jasad korban dimasukkan ke dalam koper untuk dipindahkan ke salah satu kamar Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Apartemen itu sebelumnya disewa kedua pelaku untuk menyembunyikan jasad korban sebelum dikubur di salah satu rumah Kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Baca: Obrolan Terakhir RHW, Korban Mutilasi Kalibata dengan Ibunya, Ingin Berikan Ini untuk Orang Tua
"Jadi rencana oleh pelaku, mereka nyewa rumah di Cimanggis mereka telah menggali dan akan mengubur korban di rumah itu."