News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Mutilasi di Apartemen

Polisi: Satu Tersangka Pemutilasi Rinaldi Lulusan MIPA dan Pernah Ikut Olimpiade Kimia

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka berinisial DAF dan LAS diperlihatkan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok tersangka Laeli Atik Supriyatin (27) yang memutilasi manajer HRD Rinaldy Harley Wismanu (32) rupanya sempat viral di media sosial.

Nama Laeli menjadi viral di Twitter pada tahun lalu karena ada akun yang menyebut dirinya menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan Fajri (26), yang kini menjadi tersangka juga di kasus mutilasi.

Kisah ini lantas kembali diungkit pengguna media sosial usai keduanya ditangkap polisi.

Tak hanya itu, terdapat pula tagar yag sempat populer di kisah Laeli pada tahun lalu #AkuMensJanganSentuhAkuYa.

TONTON JUGA:

Namanya viral di media sosial, membuat netizen mencari tahu sosok sebenarnya Laeli Atik Supriyatin.

Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, Laeli memiliki sebuah blog di Wordpress.

• Zarima Mirafsur Mantan Ratu Ekstasi Dukung Togar Situmorang Jadi Gubernur DKI Jakarta Tahun 2022

Di blog tersebut, terdapat beberapa tulisan diantaranya 'Berbicara Cinta' dan 'Cara Tuhan Menyapa Manusia'.

Berbagai kutipan di tulisan itu lantas dikutip ulang oleh netizen di media sosial.

FOLLOW JUGA:

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, Laeli Atik Supriyatin merupakan lulusan sarjana yang cukup berprestasi.

Bahkan, Laeli tercatat pernah bekerja di sebuah perusahaan besar terkemuka.

"Pernah bekerja di satu perusahaan besar juga. Selama kuliah ini anak pintar," terang Yusri Yunus saat rekonstruksi kasus pada Jumat (18/9).

• Rinaldy Dipaksa Ungkap Password HP Saat Sekarat, Terkuak Pelaku Fajri Belajar Mutilasi dari Internet

Kendati demikian, Yusri enggan mengungkap detail perusahaan Laeli bekerja itu.

Lebih lanjut, Yusri Yunus menuturkan sosok Laeli yang merupakan sarjana lulusan universitas negeri terkemuka di Depok, Jawa Barat.

"Ada satu temuan baru. Pertama identitas keseharian pelaku. Tersangka L adalah seorang sarjana dari salah satu universitas terkenal di Jakarta, dia sarjana MIPA," papar Yusri Yunus.

Menurut Yusri, Laeli Atik itu merupakan mahasiswi berprestasi selama kuliahnya.

Bahkan, Laeli disebut-sebut pernah mengikuti olimpiade tingkat provinsi.

• Terancam Hukuman Mati, Cara Pelaku Hilangkan Jejak Pembunuhan Rinaldi & Curi Uang Rp 97 Juta Terkuak

"Selama kuliah ini anak pintar. Pernah ikut olimpiade kimia tingkat provinsi dan sering mengajar mahasiswa," ujar Yusri Yunus.

Kumpul Kebo

Polisi mengungkapkan Laeli Atik Supriyatin selama ini hidup bersama tanpa ikatan pernikahan (kumpul kebo) dengan Fajri. 

Wanita berusia 27 tahun itu berasal dari Jawa Tengah. 

Hal ini sesuai dengan identitas di kartu tanda penduduknya (KTP) nya. 

Laeli berstatus belum menikah, sementara Fajri sudah beristri. 

• TERUNGKAP Keinginan Terakhir Rinaldi di Hari Kematiannya, Berikan Pesan Haru untuk Orangtua

"Tersangka DAF sudah beristri dan dari identitasnya tercatat tinggal di Pasar Minggu, Jakarta Selatan," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Handik Zusen, Kamis (17/9/2020) malam.

"Keduanya pasangan kumpul kebo dan tinggal mengontrak atau sewa kost, berpindah-pindah bersama. Pernah di Depok sampai ke Jakarta," katanya.

Menurut Handik, DAF pernah menjadi sopir taksi online. Namun kini berhenti dan bekerja serabutan.

Dua tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat pria di Apartemen Kalibata City saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Sementara LAS berjualan kamera drone secara online. LAS juga menguasai pemetaan lokasi lewat aplikasi khusus," katanya.

Handik mengatakan karena desakan ekonomi, keduanya akhirnya berupaya menguasai harta korban Rinaldi, dengan membunuh dan memutilasinya.

Saat dihadirkan ke hadapan wartawan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis sore, DAF dan LAS mengenakan baju tahanan warna oranye dengan kedua tangan diborgol ke depan.

• Ramalan Zodiak Cinta 19 September 2020, Scorpio Kian Mesra, Aquarius Bertengkar

DAF yang ditembak di kedua kakinya karena berupaya kabur saat ditangkap, menggunakan kursi roda. Ia kerap menundukkan wajahnya sepanjang konferensi pers.

Sementara LAS yang mengecat rambut sebahunya menjadi pirang juga melakukan hal sama. Ia kerap menundukkan wajahnya dan menutupinya dengan rambut pirangnya.

Kuras ATM Korban

Kasus mutilasi manajer HRD di sebuah apartemen Jakarta Selatan. (WartaKotaLive)

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengungkapkan, setelah membunuh korban pelaku sempat menguras uang di rekening ATM korban senilai Rp 97 Juta.

Setelah korban meninggal dunia kata Nana, keduanya sempat kebingungan untuk membuang dan menyembunyikan jenasah korban.

"Kemudian keduanya sepakat memotong-motong tubuh korban untuk memutilasinya," kata Nana.

Keduannya kata Nana sempat keluar apartemen untuk membeli golok dan gergaji guna keperluan memutilasi tubuh korban.

"Jenasah korban sempat mereka pindahkan dari tempat tidur ke kamar mandi di apartemen itu," ujarnya.

Setelah membeli golok dan gergaji mereka kembali ke apartemen dan melakukan mutilasi.

"Ini salah satu kejahatan yang sangat keji yang mereka lakukan. Jenasah dimutilasi menjadi 11 bagian dimasukkan ke dalam tas kresek. Lalu disimpab di dua koper dan satu ransel," katanya.

Jenasah korban yang dimutilasi itu kata Nana kemudian di bawa pelaku menggunakan mobil taksi onlen ke apartemen Kalibata City yang juga disewa pelaku.

"Di sana di lantai 16 apartemen Kalibata City, jenasah mutilasi mereka simpan," kata Nana.

Para pelaku kata Nana, kemudian mencari rumah kontrakan dan mendapatkanya di Perumahan Permata, Tapos, Depok.

"Di rumah kontrakan itu, kedua pelaku berencana mengubur jenasah korban yang dimutilasi untuk menghilangkan jejak," katanya.

Di belakang rumah kontrakan di Tapos, Depok itulah kata Nana, pelaku sudah sempat membuat lubang untuk mengubur jenasah korban.

"Namun keduanya berhasil kami tangkap di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok itu pada Rabu 16 September 2020 kemarin," kata Nana.

Saat dibekuk katanya DAF sempat berupaya melarikan diri.

"Sehingga kami lakukan tindakan tegas dan terukur melumpuhkan pelaku dengan timah panas," ujarnya.

Terhadap kedua pelaku kata Nana dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa.

"Yang ancaman hukumannya maksimal pidana mati, atau seumur hidup atau sekurangnya pidana penjara hingga 20 tahun," kata Nana.

Dua pelaku pembunuhan dan mutilasi sempat mengaku pasangan suami istri saat akan menyewa rumah kontrakan di Perumahan Permata, Tapos, Depok.

Kedua pelaku dibekuk aparat Polda Metro Jaya dari rumah yang baru mereka kontrak di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Rabu (16/9/2020) sekitar pukul 16.30.

Menurut warga, saat dibekuk, pasangan kekasih itu sempat mencoba kabur dari belakang rumah dan naik ke genteng rumah tetangganya.

Namun karena rumah mereka sudah dikepung petugas, upaya mereka gagal. Keduanya tampak pasrah saat ditangkap.

Penangkapan kedua pelaku sempat menjadi tontonan warga.

Hal itu dikatakan Arnet Kelmanutu (30) warga sekitar yang turut menyaksikan penangkapan kedua pelaku.

"Pelaku prianya, waktu ditangkap dari atas genteng rumah tetangga, masih pakai handuk. Sementara yang perempuan pakai baju terusan. Pelaku perempuan rambutnya agak pirang," kata Arnet Kelmanutu (30), warga Perumahan Permata Cimanggis, Depok, saat dihubungi Warta Kota, Kamis (17/9/2020).

Menurut Arnet dari informasi petugas saat itu yang datang dengan 3 mobil, kedua pelaku yang dibekuk adalah pelaku pembunuhan.

"Tapi warga gak tahu pembunuhan dimana," katanya.

Setelah ditangkap, kata Arnet, rumah kontrakan pelaku dipolice line oleh petugas.

"Sehingga warga gak berani masuk," katanya.

Menurut Arnet, sekira pukul 22.00 malam, petugas Subdit Resmob Polda Metro Jaya, kembali datang ke lokasi penangkapan di rumah kontrakan itu, dengan membawa kedua pelaku.

"Kata petugas, mereka lakukan reka ulang penangkapan dan memeriksa kondisi rumah kontrakan," katanya.

"Malam itu baru diketahui informasi, bahwa keduanya adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi seorang pria yang jenasahnya ditemukan di Apartemen Kalibata City," kata Arnet.

Arnet menjelaskan dari keterangan ketua RT dan pemilik kontrakan, kedua pelaku mulai mengontrak di rumah itu, sejak Senin (14/9/2020) atau dua hari sebelum ditangkap.

"Hari Senin itu, mereka ke Pengurus RT dan sempat diminta surat keterangan hasil swab test, KK, dan KTP mereka, sebelum tinggal di sama. Mereka mengaku suami istri, dan pindahan dari Apartemen Kalibata City," kata Arnet.

Mereka kata Arnet, kembali datang ke rumah kontrakan, Rabu (16/9/2020) siang, dan sempat berbincang dengan pengurus lingkungan setempat.

"Tapi baru berapa jam mereka di rumah kontrakan, tim dari Polda Metro Jaya datang dan langsung menangkap keduanya yang sempat mau kabur," ujar Arnet.  (tribunjakarta/wartakota)

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Laeli Pemutilasi Rinaldy Ternyata Lulusan MIPA & Pernah Ikut Olimpiade, Polisi: Ini Anak Pinter

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini