TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Longsor dan banjir di kawasan Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan mengakibatkan warga sekitar mengungsi. Kerumunan warga tak terhindarkan.
Pemerintah diingatkan perlu mengawasi secara ketat para pengungsi pascalongsor posko Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sebab, tidak menutup kemungkinan kerumunan di posko dapat menimbulkan klaster baru Covid-19.
Padahal, pemerintah baru melonggarkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta kepada jajarannya untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 selama berada di pengungsian.
Baca: Anies Akan Ambil Tindakan Tegas Bila Ditemukan Pelanggaran dalam Peristiwa Turap Longsor di Ciganjur
Baca: UPDATE Longsor dan Banjir di Ciganjur Jakarta Selatan, Luapan Air Masih Mengalir ke Pemukiman Warga
Di hadapan awak media, Riza mengatakan akan memberikan pasokan logistik yang memadai bagi para pengungsi longsor dan banjir yang terjadi sekira pukul 19.00 WIB pada Sabtu (10/10/2020).
Di antaranya ketersediaan alat pelindung diri (apd) berupa masker bagi warga.
Namun, pengamatan TribunJakarta.com di lokasi pada Minggu (11/10/2020), hanya penggunaan masker yang berlaku.
Itu pun masih terlihat sejumlah orang yang melanggar.
Sedangkan imbauan penerapan jaga jarak (physical distancing) masih jauh panggang dari api.
Warga sekitar maupun para pengungsi malah penasaran berkerumun menyaksikan ekskavator tengah bekerja menghancurkan sisa-sisa turap di lokasi longsor.
Kerumunan warga di jalan sempit itu cukup lama.
Bahkan, jaga jarak kian sulit diterapkan ketika para pejabat beberapa kali datang.
Pejabat yang datang mengundang warga untuk mendekatinya.