TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 1,2 ton sampah dari aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan Aliansi Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI).
Sampah tersebut dikumpulkan di sejumlah wilayah ibu kota, termasuk kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10/2020).
"Total sampah 1,2 ton," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangannya, Jumat (16/10/2020) malam.
Dinas LH DKI menurunkan 200 petugas untuk membersihkan jalan dan fasilitas umum di kawasan terdampak demo.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Massa yang Demo Tolak UU Cipta Kerja di Dekat Patung Kuda Bubar
Sebanyak 8 unit mobil pikap, 6 unit mobil penyapu jalan otomatis, 6 unit truk sampah anorganik, dan 6 unit truk sampah hyper ikut diterjunkan guna memudahkan pembersihan.
"200 petugas kami siapkan, kami terus lakukan penanganan sampah sampai tuntas," ucap dia.
Diketahui pada Jumat (16/10) siang ada dua aliansi kelompok yang menyampaikan pendapat di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Keduanya yakni Aliansi kelompok mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI, dan lainnya adalah Aliansi SRMI.
Aliansi mahasiswa menyampaikan pendapat di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata. Sementara Aliansi SRMI di depan pintu silang Monas dekat kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Mereka sama - sama menyampaikan penolakan dan desakan kepada pemerintah dan DPR segera mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Sejumlah massa mahasiswa juga diketahui melakukan aksi bakar ban di kolong jalan layang Kuningan, Jakarta Selatan sambil membentangkan spanduk "Mosi Tidak Pecaya".