TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, pihaknya sampai Kamis (29/10/2020) masih memburu sejumlah pelaku utama pembakaran Halte Sarinah, saat aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja, 8 Oktober 2020.
Foto para pelaku yang sedang beraksi melakukan pembakaran Halte Sarinah itu sempat viral di media sosial.
Menurut Yusri, pihaknya masih melakukan identifikasi dan pengejaran kepada para pelaku yang diduga sebagai perusuh itu.
Baca juga: Wajah Para Terduga Pembakar Halte Sarinah, Perhatikan Gerak-geriknya di Tengah Demo Tolak Omnibuslaw
Di samping, sudah mengamankan dan menetapkan beberapa pelaku yang melakukan aksi anarkis saat demonstrasi tersebut.
"Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan."
"Karena memang masih ada pelaku lain, di samping beberapa pelaku perusakan dan pembakaran yang sudah kami amankan dan tetapkan tersangka," tutur Yusri.
Ia mengatakan, pihaknya bekerja berdasarkan fakta dan alat bukti yang ada.
"Kami juga kumpulkan alat buktinya, minimal dua alat bukti untuk bisa menahan mereka semuanya," ucap Yusri.
Karena itu, ia meminta masyarakat bersabar karena penyidik masih terus bekerja.
"Nanti kita tunggu hasilnya seperti apa," ucap Yusri.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan dalam kasus demo anarkis pada 8 Oktober dan 13 Oktober, pihaknya sudah menetapkan 143 orang sebagai tersangka.
"Dari jumlah itu, 67 orang di antaranya dilakukan penahanan," kata Nana.
Mereka yang ditetapkan tersangka termasuk 10 pelaku perusakan Gedung Kementerian ESDM, serta para pelaku perusaka dan pembakaran halte serta pos polisi di sepanjang Jalan Thamrin, Jalan Sudirman, dan Jalan Gadjah Mada.
"Juga sekitar 13 orang penggerak para pelajar STM dan kelompok anarko melalui media sosial Facebook, Instagram, dan WhatsApp Grup," paparnya.