Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Polisi mendalami motif SD (40), pria yang membawa senjata berbentuk pistol dan merampok hotel, di bilangan Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, Jumat (30/10/2020).
Hal ini dikatakan Kapolsek Kelapa Dua, AKP Muharram Wibisono Adipradono.
Setidaknya ada dua hal yang menjadi petunjuk kunci Muharram dalam menentukan motif SD membuat geger Gading Serpong itu.
Yang pertama adalah tindakan SD yang merampok Fame Hotels menggunakan pistol yang belakangan disebut polisi merupakan airsoft gun.
Kedua adalah pengakuan SD sendiri yang mengatakan bahwa dirinya mengidap gangguan jiwa.
Baca juga: Fakta dan Kronologi Pria Bawa Airsoft Gun di Gading Serpong, Sempat Merampok, Diduga Gangguan Jiwa
Baca juga: Pelaku Penodongan dengan Airsoft Gun Ditangkap, Polisi Duga Pelaku Mengalami Gangguan Jiwa
"Ya kalau dia permintaannya kan, minta sejumlah uang. Nah apakah dia memang butuh uang, kita masih dalami. Atau karena dia memang karena halusinasinya," ujar Muharram di Mapolsek Kelapa Dua.
Muharram mengatakan, terkait dugaan gangguan jiwa, pihaknya mendapat keterangan tambahan keluarga pelaku.
"Karena keterangan keluarga mengatakan sendiri bahwa dia memiliki daya halusinasi yang tingkat tinggi," ujarnya.
Aparat sudah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memastikan kronologi dan alat bukti sampai Sabtu dini hari (31/10/2020).
Aparat Unit Reskrim Polsek Kelapa Dua, memulai olah TKP dari Rumah Sakit Bethsaida, seperti hendak menunjukkan pergerakan awal SD.
Setelah itu, SD yang diperagakan aparat, bergerak masuk ke dalam Fame Hotel yang bersebelahan dengan Rumah Sakit Bethsaida.
Aparat menggambarkan bahwa SD sempat duduk di kursi lobi dan memperhatikan sekitar.
Tiba-tiba SD yang berperawakan tinggi besar itu, bergerak menuju resepsionis dan menodongkan senjata berbentuk pistol ke arah pinggul resepsionis sambil meminta sejumlah uang.