TRIBUNNEWS.COM - Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menjumpai limbah pabrik yang dibuang di Sungai Cisadane, Selasa (3/11/2020).
Diketahui Saraswati dan rombongan menyusuri Sungai Cisadane untuk memantau kondisi sungai besar yang bermuara ke Laut Jawa tersebut.
"GILA! Ada Pabrik Tisu Buang Limbah Beracun ke Sungai Cisadane!
Hari ini Selasa 3 November 2020 langsung dari Sungai Cisadane," tulis Saraswati melalui akun Twitter @rahayusaraswati.
Diketahui dokumentasi pemantauan Sungai Cisadane diunggah Saraswati di Instagram dan Twitter miliknya.
Baca juga: Gowes Bareng Melly Goeslaw, Rahayu Saraswati Copot APK Muhamad-Saraswati yang Dipaku ke Pohon
Baca juga: Profil Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang jadi Waketum Gerindra, Pernah Gagal di Pileg 2019
"Kita melihat ada pembuangan limbah, yang (airnya) ini jadinya berwarna biru, toska, ini (dari) pabrik tisu," ungkap Saraswati dalam video.
"Ini Tangsel lho guys, ini limbahnya, wow, ini nggak kira-kira, limbah beracun," imbuhnya.
Berdasar informasi yang didapat, limbah tersebut berasal dari PT Panca Usaha Paramita (PUP).
"Tolong PT PUP, kita mau tahu kenapa Anda belum melakukan kedisiplinan diri untuk memastikan tidak ada pencemaran sungai," ucap Saraswati.
"Tolong bisa lihat itu warnanya sampai seperti itu, mohon untuk diperbaiki," ungkapnya.
Melalui cuitan lainnya, Rahayu menyebut dari informasi yang didapat, pencemaran limbah oleh pabrik tisu itu ke Sungai Cisadane sudah berkali-kali dilaporkan ke Pemkot Tangsel.
Akan tetapi tidak ada tanggapan yang serius.
"Hingga detik ini pabrik itu mencemari sungai kebanggaan Tangerang Raya," tulis Saraswati.
Baca juga: Janji Muhamad-Saraswati Bila Terpilih jadi Wali Kota Tangsel: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Warga
Baca juga: Capai Rp 23 M, Ini Daftar Harta Kekayaan Saraswati Keponakan Prabowo Calon Wakil Wali Kota Tangsel
Sementara itu Tribunnews.com telah mencoba menghubungi PT PUP.
Pihak PT PUP yang menjawab panggilan tidak dapat memberikan keterangan.
Ia menyebut tidak mengetahui secara pasti persoalan limbah.
Sementara itu pihak PT PUP yang berwenang menjawab disebut sedang tidak berada di tempat.
Adapun berdasar penelusuran Tribunnews.com, limbah dari PT PUP telah menjadi sorotan aktivis lingkungan sejak 2016 silam.
Baca juga: Usai Digerebek Satpol PP Tangsel, 4 Panti Pijat Pelanggar PSBB Ini Siap-siap Dicabut Izin Usahanya
Baca juga: 18 PSK di Tangsel Terjaring Razia Petugas, 1 PSK Biasa Layani Sampai 5 Lelaki dalam Sehari
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)