"Setelahnya salah satu di antara ketiga pemuda itu mengeluarkan senjata tajam berbentuk celurit. Kemudian mengancam korban dan mengambil handphone milik korban," jelas Sudjarwoko.
Hasil interogasi polisi, ketiga pelaku ternyata merupakan residivis yang sudah berulang kali menjalankan aksinya.
Bahkan, dalam sebulan terakhir, mereka sudah beraksi sebanyak tiga kali di dua tempat yang berbeda.
"Dari hasil pemeriksaan kita, ketiga orang ini adalah residivis, mereka sudah pernah melakukannya. Yang pertama di daerah Mangga Besar. Masih di dalam bulan ini mereka melakukannya," jelas Sudjarwoko.
Peran para pelaku
Dalam video yang viral terungkap pelaku AD berperan sebagai eksekutor.
Di dalam rekaman CCTV yang menampilkan aksi ketiga pelaku, dapat terlihat bahwa AD adalah orang yang mengenakan helm dan memegang celurit.
"AD yang terakhir kita tangkap ini adalah eksekutor, yang mengancam menggunakan celurit," kata Sudjarwoko di Mapolsek Metro Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: Dihadang 3 Begal yang Bawa Senjata Tajam, Wanita Hamil di Semarang Terjatuh dari Motor
Selain itu, AD juga yang berpura-pura menanyakan alamat sebelum mengancam dan merampas ponsel korban.
Sementara itu, peran pelaku AA adalah membantu mengawasi situasi, sedangkan AC berperan sebagai joki atau pelaku yang mengendarai motor dalam rekaman CCTV yang ada.
Atas perbuatannya, ketiga begal ini dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.
"Dengan ancaman pidana minimal 5 tahun, maksimal 12 tahun," tutup Sudjarwoko. (Tribunjakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Modus Pura-Pura Tanya Alamat, Begal di Gang Sempit Penjaringan Beraksi 3 Kali dalam Sebulan