"Saya dan keluarga nyari sendiri. Sampai ke Leuwiliang, terus daerah sekitarnya. Fokus kita di situ," jelas Reni.
Selanjutnya, beragam upaya dilakukan mulai dari lapor orang hilang ke Kepolisian setempat, menyebar poster orang hilang, hingga mendatangi praktisi supranatural pun ditempuh.
Namun semua upaya tersebut tak membuahkan hasil.
Buntutnya, Reni dan keluarga nekat menyambangi kediaman Juan di Leuwiliang, Bogor, meski tak mengantongi alamat lengkap.
"Akhirnya ketemu dengan si Juan. Dia kaget tanya ngapain ke rumahnya. Saya bilang mau main saja, sekalian nyari bang Didin," bebernya.
Reni mengaku tak sedikit pun menaruh curiga pada Juan. Hal ini disebabkan Juan ikut mencari keberadaan Didin hingga ke pedalaman hutan di sekitar rumahnya.
"Si Juan ikut nyari tapi bawa motor. Si Juan selalu ikut cari kaya orang nggak bersalah, datar saja," ungkapnya.
Reni mengatakan, saat mencari bersama Juan, dirinya sempat memiliki firasat tak baik terhadap sebuah bangunan kosong yang ternyata hanya berjarak beberapa meter dari tempat Didin dikuburkan.
"Sempat curiga, ada bangunan kosong. Itu masih punya keluarga Juan. Gak tahunya Bang Didin dikubur dekat situ," jelasnya.
Jalan buntu pun ditemui Reni dan keluarga dalam pencarian Didin, hingga akhirnya memutuskan kembali ke rumah dan berikhtiar.
"Gimana ya, ya sudah kita ikhtiar saja berdoa," timpalnya singkat.
Baca juga: Pemuda Pengubur Mayat di Lantai Kontrakan Terntara Juga Habisi Nyawa Orang di Bogor
Rabu (18/11/2020), bagai petir di siang bolong.
Kabar buruk diterima Reni dan keluarga, di mana sesosok mayat ditemukan terkubur dalam kontrakan Juan di dekat rumahnya.
Singkat cerita, kecurigaan Reni dan keluarga selama ini kepada Juan terbukti.