Laporan Wartawan TribunJakarta.com Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie, bertekad lebih dekat dengan masyarakat menangkap aspirasi dalam rangka pembangunan Tangsel ke depan.
Benyamin Davnie bahkan berjanji akan berkantor di sekretariat RT dan RW agar bisa mendengar masyarayat secara langsung.
"Saya sudah canangkan tekad bahwa Senin, Selasa, dan Rabu ngantornya di Pemerintah Kota tapi Kamis, Jumat, Sabtu, kami akan ngantor di kantor RW, kantor RT, di pinggir kali, bersama tukang becak, bersama stakeholder yang lain untuk menangkap aspirasi mereka," ujar Benyamin Davnie dalam acara debat publik Pilkada Tangsel putaran kedua yang disiarkan di Metro TV, Kamis (3/12/2020).
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Tangsel 2020 Menurut 4 Lembagai Survei
Baginya, program berkantor di lingkungan masyarakat adalah cara paling efektif menyelesaikan permasalahan kota.
"Dan itu tentunya hal yang sangat efektif," ujarnya.
Diketahui, debat kandidat putaran kedua ini mengusung tema “Mewujudkan Masyarakat Tangsel yang Sehat, Berkarakter, Maju dan Sejahtera”.
Seluruh pertanyaan yang menjadi pemantik adu program ketiga pasangan calon diramu oleh sejumlah pakar dari berbagai bidang, yakni Komaruddin Hidayat, Radhar Panca Dahana, Adrianus Meliala, Eka Purna Yudha dan Endang Sulastri.
Pilkada Tangsel menjadi ajang kontestasi tiga pasangan calon yang masing-masing sudah mendapat nomor urut.
Nomor 1 adalah pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang diusung koalisi besar lima partai, PDIP, Gerindra, PSI, PAN dan Hanura, dan didukung partai non parlemen NasDem, Garuda dan Perindo.
Muhamad merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Tangsel, yang berambisi menggapai kursi Tangsel 1.
Sedangkan calon wakil wali kotanya, Rahayu Saraswati merupakan politikus Gerindra dan mantan anggota DPR RI. Saraswati juga merupakan keponakan dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Sedangkan pasangan nomor 2 adalah Siti Nur Azizah-Ruhamaben. Pasangan itu diusung PKS, Demokrat dan PKB, serta didukung partai non parlemen PKPI.
Nur Azizah adalah mantan birokrat di Kementerian Agama. Ia juga dikenal sebagai putri dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin.