TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rahmat Hidayatullah tak menduga kepergian istrinya yang pamit bekerja pada Jumat (25/12) pagi adalah kepergian untuk selama-lamanya.
Istri Rahmat, Pinkan Lumintang, tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia satu dari tiga pengendara motor yang ditabrak mobil anggota polisi Aiptu Imam Chambali.
Rahmat menceritakan, pada Jumat pagi sekitar pukul 10.30 WIB sang istri pamit berangkat kerja. Tak memiliki firasat apa-apa, Rahmat pun melepas kepergian istrinya tercinta yang diketahui bekerja sebagai seorang supervisor di salah satu hotel di daerah Jakarta. Setelah sang istri berangkat, Rahmat kembali melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Baca juga: UPDATE Kasus Kecelakaan Mobil Tabrak Motor di Pasar Minggu, Sudah Ada 1 Orang Jadi Tersangka
Baca juga: Saksi: Terjadi Aksi Saling Gunting Sebelum Mobil Innova Polisi Tabrak 3 Pemotor di Pasar Minggu
Baca juga: Pengemudi Hyundai yang Terlibat dalam Kecelakaan Maut di Pasar Minggu Dijadikan Tersangka
Namun tak lama setelah itu Rahmat mendapatkan pesan di Instagram dari orang tak dikenal.
”Jam 13.30 WIB saya dapat informasi dari orang enggak saya kenal lewat DM (direct message) Instagram,” kata Rahmat saat dijumpai usai pemakaman istrinya di TPU Bambon, Beji, Depok, Jumat malam.
Si pengirim pesan itu mengkonfirmasi apakah betul Rahmat adalah suami Pinkan Lumintang dan tinggal di alamat yang disebutkan.
Baca juga: Suami Pinkan Lumintang Tahu Istrinya Tewas Ditabrak di Pasar Minggu dari Pesan di Instagram
”Dia menceritakan, 'Benar bukan KTP yang ini keluarga saya?'. Terus saya bilang 'iya'." Selesai mengonfirmasi, orang tak dikenal ini pun baru menyampaikan inti pesannya. "Baru orang itu memberitahu bahwa istri saya kecelakaan di Pasar Minggu," ujar Rahmat.
Rahmat menyebut sehari-hari istrinya memang menggunakan motor pribadi saat hendak berangkat bekerja. Rute yang biasa dilaluinya juga selalu sama, yakni melewati daerah Pasar Minggu, lokasi kejadian kecelakaan tersebut.
”Izin berangkat kerja. Sehari-hari pakai motor pribadi, rutenya selalu sama. Dia sudah kayak nyaman lewat Pasar Minggu itu,” jelas Rahmat.
Hingga istrinya selesai dimakamkan, Rahmat belum mendapat informasi lengkap ihwal kronologi kejadian.
"Sebatas yang diinformasikan tadi itu istri saya kecelakaan di Pasar Minggu, meninggal dunia di tempat, dan korban yang lain pun luka cukup berat," katanya.
"Untuk detailnya saya belum tahu pelaku mobilnya apa, pelakunya siapa, saya belum dapat informasi detail," sambung Rahmat.
Rahmat berharap agar pengemudi mobil yang menewaskan istrinya ini bisa bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Saya sebagai keluarga korban, istri saya sendiri, berharap pelaku bisa bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan," kata Rahmat.