TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor telah menyiapkan sejumlah rencana dan wacana, untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.
Sejumlah rencana dan wacana ini, seperti membangun park and ride, transit oriented development, pembangunan jalur alternatif hingga penyediaan kereta gantung.
Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan kabupaten Bogor Dani Rahmat menyebutkan, wacana ini masih sebatas ide saja.
Ia mengungkapkan, ide ini muncul dari pihak ketiga dan sudah didiskusikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Dinas Perhubungan terkait ide ini.
Baca juga: Polisi Tutup Kawasan Puncak Pada Malam Tahun Baru 2021
Dani mengatakan, pembangunan kereta gantung atau cable car tentunya dengan tujuan agar mengurangi kendaraan pribadi di Puncak dan mengatasi permasalahan macet.
Terkait moda transportasi alternatif ini, menurut Dani, setidaknya dibutuhkan biaya Rp 756 miliar untuk merealisasikan wacana tersebut.
Sementara itu BPTJ akan bekerja sama dengan Balitbang Perhubungan dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mencari solusi persoalan kemacetan di kawasan Puncak, Bogor.
Menurut Kepala BPTJ Polana Pramesti, kemacetan yang terjadi di kawasan Puncak kerap terjadi saat akhir pekan atau libur nasional.
"Kami akan melakukan pembahasan bersama ITB dan Balitbang Perhubungan, untuk mencari solusi agar kemacetan ini bisa teratasi," ucap Polana dalam diskusi virtual, Selasa (29/12/2020).
Baca juga: Puluhan Pengendara Terpaksa Putar Balik di Simpang Gadog Puncak Karena Tak Bawa Rapid Test Antigen
Ia mengatakan, ada beberapa aspek yang akan menjadi pembahasan terkait kemacetan ini seperti aspek transportasi, tata ruang dan finansial.
"Selain itu, ada juga beberapa kebijakan yang diusulkan untuk mengurai kemacetan di kawasan Puncak ini seperti penambahan shuttle bus, pembangunan jalan baru, penataan hambatan samping hingga penerapan ganjil-genap," ujar Polana.