TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Polsek Bekasi Utara melakukan rekonstruksi kasus begal sadis yang menewaskan remaja bernama Andika Putra Prananda (16) di Bekasi Utara.
Komplotan pelaku begal yang menamakan diri Akatsuki 2018 dihadirkan dalam rekonstruksi tersebut pada Senin (4/1/2021) kemarin.
Setidaknya ada 12 adegan yang digelar.
Dari rekonstruksi itu diketahui tiga anggota Akatsuki 2018 jadi eksekutor pembacokan dan penganiayaan pada korban Andika di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara.
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Chalid Thayib mengatakan, dari tujuh tersangka, terdapat tiga eksekutor yang melakukan penganiayaan langsung.
Mereka d iantaranya, tersangka Alfrans membacok korban dari atas motor, lalu tersangka IDP yang membacok korban pada bagian leher dan tersangka Akmal menendang korban dari atas motor.
"Kami peragakan sebanyak 12 adegan, dan setiap adegan di lakukan tersangka, selama rekontruksi berjalan lancar dan kami di bantu oleh tim identifikasi Polres Metro Bekasi Kota," kata Chalid saat dikonfirmasi, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Begal Sadis Kelompok Akatsuki 2018 di Bekasi: Mabuk Sebelum Beraksi, Konvoi, Acak Cari Calon Korban
Adapun untuk tersangka pelaku pembacokan dan penganiayaan, dikenakan pidana yang sama dengan tersangka lain.
Namun tidak menutup kemungkinan, hasil rekonstruksi nantinya akan memberatkan ketiganya pada saat proses persidangan.
"Sama, Para pelaku kami kenakan pasal 365 ayat 4 KUHP pencurian dengan kekerasan, cuman nanti yang menilai peran masing-masing dan masa hukumannya hakim," ujar Chalid.
Sebelumnya diberitakan, kelompok begal sadis yang menewaskan remaja bernama Andika Putra Prananda (16), menamakan diri sebagai kelompok Akatsuki 2018.
"Perlu saya informasikan juga bahwa, kelompok ini (pelaku begal) mengatasnamakan diri sebagai geng Akatsuki 2018," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Wijonarko di Mapolres Metro Bekasi Kota, Senin (28/12/2020).
Sebagai rincian, ketujuh tersangka yang berhasil ditangkap yakni, Fajar (25), AMM (17), AWS (17), Muhamad Alfrans (18), Muhamad Nur Fadilah (25), IDP (17) dan Akmal (18).
Baca juga: Bermarkas di Babelan, Kelompok Begal Sadis Akatsuki 2018 Terinspirasi dari Geng Kriminal Naruto
Penangkapan kelompok Akatsuki 2018 dilakukan Personel Reskrim Polres Metro Bekasi Kota bersama Polsek Bekasi Utara.
Kejadian ini kata dia, pertama kali diketahui setelah penemuan jasad remaja bersimbah darah di Jalan Perjuangan Bekasi Utara pada Senin (21/12/2020) dini hari.
Dari situ, Satuan Reskrim Polres bersama Polsek Bekasi Utara melakukan penyelidikan dengan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Pada Jumat (25/12/2020), satu orang tersangka yang sudah dikantongi identitas bernama Fajar (25) diringkus polisi di wilayah Babelan, Kabupaten Bekasi.
"Kemudian kami kembangkan dan berhasil menangkap tiga pelaku lainnya yaitu di wilayah Jakarta Selatan dan pada hari Minggu tanggal 27 Desember 2020 kami mengamankan tiga pelaku lagi jadi total ada 7 tersangka," terang dia.
Respons Ibu Korban Begal
Putri Safitri (34), ibu korban begal remaja bernama Andika Putra Prananda (16) sebut ketujuh pelaku yang menghabisi nyawa anaknya masih berusia muda tetapi otaknya serupa iblis.
"Itu mereka (pelaku) usia muda tapi otak iblis sama setan," kata Putri di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jalan Pramuka, Senin (28/12/2020).
Putri menjelaskan, putranya saat itu habis pulang dari kediaman temannya di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Anak saya pulang dari Tambun, rumah temannya SMP, saya suruh pulang, pulang anak saya nurut orangnya," tegas dia.
Dia berharap, seluruh pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.
Putri juga tidak bisa memaafkan perbuatan para pelaku terhadap putranya.
"Harapannya hukum seberat-beratnya, pokoknya nyawa dibalas dengan nyawa, saya nggak ada maaf maaf ya untuk kasus anak saya," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tiga Anggota Akatsuki 2018 Jadi Eksekutor Pembacokan Kasus Begal di Bekasi Utara,