Salah satunya dengan menawarkan mereka untuk tinggal di rumah susun.
Namun, rusun itu tidak ditinggali dan mereka justru kembali menggelandang di jalan.
"Karena mata pencaharian dia di situ, dia mulung di daerah Menteng, sulit kami kasih rusun. Kami pernah coba tunawisma taruh rusun, rusunnya kan jauh, itu enggak bakal ditempatin. Gerobaknya ditaruh mana, mulungnya di mana, di rusun enggak bisa mulung, pasti lari," ucapnya.
Irwandi melanjutkan, para tunawisma di Jakarta umumnya sudah memiliki rumah di kampung halaman masing-masing.
Pemkot Jakarta Pusat telah berkali-kali memulangkan para tunawisma yang menggelandang di jalanan Ibu Kota.
Akan tetapi, mereka terus kembali datang ke Jakarta karena tak memiliki mata pencaharian di kampungnya.
"Manusia gerobak kan banyak, kami angkutin, muncul lagi. Kami pulangin, balik lagi. Jadi enggak bisa," ucap Irwandi.
Irwandi mengaku siap berkolaborasi dengan Kemensos terkait masalah tunawisma ini seperti yang baru mereka lakukan usai Risma mengunjungi kolong jembatan Pegangsaan.
Pemkot Jakarta Pusat langsung menindaklanjuti dengan membongkar bangunan semipermanen yang didirikan di kolong jembatan itu.
"Saya bersihin tuh yang Pegangsaan. Tapi kalau yang di situ (Sudirman-Thamrin) itu kan enggak ada gubuknya. Dia hanya ngadem di situ, terus nanti jalan lagi. Kalau kami ikutin, wah se-Jakarta itu," kata Irwandi.
Irwandi menyatakan siap mendukung jika Kemensos mempunyai solusi konkret untuk mengatasi masalah ini.
Namun, ia mengaku sampai saat ini belum diajak berkomunikasi oleh Risma.
"Saya kalau diajak bareng-bareng ayo. Enggak pernah diajak saya. Saya siap backup," ujarnya.
Gelandangan musiman
Di sisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, gelandangan yang ditemukan Risma di kawasan Sudirman-Thamrin merupakan gelandangan musiman.
"Musiman, itu musiman seperti itu terjadi juga waktu awal-awal (pandemi) Covid-19, itu awal (memasuki bulan) Ramadhan juga terjadi beberapa tempat," ujar Ariza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.
Ariza menyebutkan, gelandangan musiman ini tidak hanya terlihat di kawasan Sudirman-Thamrin, tetapi juga ada di beberapa pinggir jalan trotoar lainnya.
Dia pribadi bahkan pernah melihat banyak gelandangan tidur di trotoar dan berharap belas kasih warga yang lewat di daerah Tendean.
"Kejadiannya persis seperti kalau bulan Ramadhan, berharap warga yang mampu yang lewat memberikan bantuan," jelas Ariza.
Ariza melanjutkan, Pemprov DKI Jakarta sudah melakukan upaya maksimal untuk menghilangkan gelandangan di Jakarta.
"Memang itu (di) semua kota ada saja, tapi kami kan terus melakukan semua upaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan adanya gelandangan, apalagi di daerah-daerah protokol," kata Ariza.
Dibela Sekjen PDIP
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membela Tri Rismaharini yang aktif melakukan blusukan di DKI Jakarta pasca dilantik.
Menurutnya, aksi blusukan tersebut adalah karakter Risma yang memang kerap turun ke bawah.
"Bu Risma juga kan belum lama dilantik, jadi karakter kepemimpinan Bu Risma setiap kunjungan ke daerah itu turun dan menyapa rakyat khususnya mereka yang miskin, yang terpinggirkan, yang diperlakukan tidak adil," kata Hasto dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
Hasto menyebut, apa yang dilakukan Risma merupakan cara membangun harapan bahwa Wong Cilik rakyat Marhaen, tidak akan lagi merasa tertinggalkan karena hadirnya pemimpin yang menyatu dengan rakyat.
"Tradisi blusukan ini juga dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya ketika beliau menjadi Gubenur. Sehingga ini harus menjadi bagian kultur kepemimpinan nasional kita, seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat," papar Hasto.
Baca juga: Kisah Pasutri di Banyuwangi Beli Motor Pakai Uang Koin Seberat 43 Kilogram, Dikumpulkan Sejak 2018
"Bukankah sejak awal ketika Konstitusi dirancang semangat dari para pendiri republik ini menegaskan bagaimana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara?" sambungnya.
Hasto menegaskan, pengalaman yang begitu luas sebagai wali kota faktanya mampu membawa kemajuan dan juga keberpihakan bagi rakyat kecil di Kota Surabaya.
Hasto juga menambahkan, Risma melakukan blusukan bukan hanya akan di Jakarta, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan wilayah kerjanya sebagai menteri sosial.
Pada akhir tahun lalu, Risma sempat berkunjung ke Ponorogo Jawa Timur untuk bertemu penyandang disabilitas.
"Apa yang dilakukan Bu Risma merupakan pelaksanaan semangat konstitusi, di mana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, bagaimana negara hadir, bagaimana keadilan sosial ini dikedepankan. Karena itulah apa yang dilakukan Bu Risma justru menunjukkan beginilah sosok pemimpin yang terus bergerak dan berdedikasi bagi kepentingan rakyat itu, karena rakyat sebagai sumber legitimasi dan legalitas dari kepemimpinan itu," kata Hasto.
Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com/Tribun Jakarta