TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Lantunan kalimat La Ilaha Illallah menggema mengiringi kepergian Syekh Ali Jaber ke peristirahatan terakhir.
Lantunan tahlil itu terus terdengar sampai jasad salah satu ulama besar Indonesia tersebut ditutupi tanah kubur.
Beberapa keluarga Syekh Ali Jaber turun ke liang lahat untuk membaringkan jasad sang ulama.
Setelah selesai dan ditutup papan kayu, keluarga langsung naik kembali.
Selain kalimat tahlil, isak tangis juga mengiringi kepergian Syekh Ali Jaber.
Beberapa ustaz yang hadir tak bisa membendung kesedihannya kala jenazah sang pendakwah dikubur tanah.
Baca juga: Kesedihan Menyelimuti Pemakaman Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Quran, Lantunan Tahlil Berkumandang
Banyak pelayat yang ingin melihat langsung prosesi pemakaman Syek Ali Jaber.
Namun karena pelayat diimbau tidak berkerumum untuk menghidari Covid-19.
Bahkan berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di YouTube Cumicumi, beberapa pelayat sampai naik ke genteng rumah warga.
Syekh Ali Jaber wafat pada usia 44 tahun. Pendakwah yang dikenal murah senyum ini wafat meninggalkan istri yang tengah mengandung.
Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Darul Quran Tangerang, Kamis (14/1/2021).
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Yarsi, Jalan Letjend Suprapto, Jakarta Pusat, pukul 08.30 WIB.
Sempat terjangkit covid-19, Syekh Ali Jaber dipastikan ustaz Yusuf Mansur sudah negatif Covid-19.
Sebelum meninggal, kondisi kesehatan Syekh Ali Jaber dikabarkan sempat membaik.