TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasa Marga sempat melakukan uji coba rekayasa lalu lintas selama 6 hari pada tanggal 6-12 Januari 2021 di Simpang Susun (SS) Kembangan Ruas Tol Jakarta-Tangerang arah Merak.
Tepatnya pada pertemuan jalur utama simpang susun pada akses dari JORR W2U dan dari akses JORR W1.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Irra Susiyanti mengatakan uji coba rekayasa lalin itu dinilai berhasil mengurai kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi di lokasi tersebut.
"Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) selaku pengelola Ruas Tol Jakarta-Tangerang bersama dengan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku service provider akan melanjutkan rekayasa lalu lintas ini secara permanen," ujar Irra, dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).
Irra pun memaparkan beberapa hasil uji coba rekayasa lalin yang berdampak signifikan.
Pertama, pemasangan Water Barrier KM 7+000 sd KM 7+500 A di bahu jalan membuat lalu lintas menjadi tertib karena tidak ada kendaraan yang pindah lajur dan bahu jalan tidak digunakan untuk lalulintas.
Baca juga: Rekayasa Lalin Imbas Pembongkaran Pedestal Tol Kunciran-Cengkareng di Ruas Jakarta-Tangerang
Kedua, pemasangan Traffic Cone pada marka chevron pertemuan dari akses JORR W1 (Puri Kembangan) dan jalur utama mulai KM 7+500 sd KM 7+800 A, menghasilkan tidak adanya kendaraan yang crossing pada pertemuan akses masuk dan jalur utama yang menyebabkan perlambatan.
"Ketiga, panjang antrean akibat pertemuan SS Kembangan (jalur utama) berkurang dari lebih kurang 8 KM menjadi lebih kurang 3 KM, serta aliran lalu lintas menjadi lebih baik," kata dia.
Keempat, waktu kepadatan akibat pertemuan SS Kembangan yang sebelumnya sekitar pukul 20.30 WIB masih terpantau padat, setelah uji coba lalulintas terpantau sudah lancar pada pukul 19.30 WIB.
Kemudian kelima, rekayasa lalin ini membuat kcepatan rata-rata segmen Meruya-Kembangan dari maksimum 10 km/jam menjadi 30-40 km/jam.
Lebih lanjut, Irra mengatakan Jasa Marga berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Induk Turangga 002 untuk melaksanakan rencana tindak lanjut dari keberhasilan uji coba rekayasa lalu lintas di SS Kembangan.
"Yakni dengan melakukan pengendalian rutin fungsi water barrier setiap 50 m yang telah terpasang di bahu jalan, pemasangan water barrier pada chevron nose diverging di Km 7+000 arah Merak, pemasangan Moveable Concrete Barrier (MCB) sampai dengan ujung Chevron Ramp di Ruas JORR W1 dan pemasangan reflector, serta pemasangan MCB pada chevron merging Ruas Tol JORR W2U dan bahu jalan," jelasnya.
Irra mengharapkan adanya rekayasa lalu lintas ini dapat terus meningkatkan kenyamanan dan keselamatan bagi para pengguna jalan, memperlancar lalulintas, dan juga dapat mengantisipasi adanya kendaraan yang crossing.
"Pengguna jalan diimbau agar tetap berhati-hati, tertib di lajurnya, memperhatikan rambu-rambu dan arahan petugas, serta mengatur waktu perjalanannya," tandasnya.