Irwandi menjelaskan, dampak dari kabel yang rusak tersebut dapat mematikan aliran listrik sehingga tidak mampu mendorong arus air di Gardu Pintu Air Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
"Dampaknya pompa air underpass Dukuh Atas kalau listriknya putus, pompa tidak berfungsi," jelas Irwandi, kepada TribunJakarta.com, Jumat (22/1/2021).
Hal terparahnya, kata Irwandi, air dapat meluap ke daratan hingga mengakibatkan banjir setinggi satu meter.
Irwandi menyebut, hal itu pernah terjadi pada Februari 2020.
"Dampak paling parahnya, underpass Dukuh Atas bisa banjir bisa satu meter dan ini pernah terjadi di Februari 2020," ujar Irwandi.
Pagi tadi, Irwandi beserta jajarannya pun telah meninjau kembali ke lokasi rusaknya kabel Rumah Pompa Air di Tanah Abang.
Hasilnya, kata dia, kabel tersebut telah diperbaiki dan aliran listrik dapat beroperasi lagi.
"Tadi pagi saya sudah tinjau lagi ke sana. Hasilnya bagus, kabel sudah diperbaiki dan disegel biar tidak dirusak atau dicuri," jelas Irwandi.
Pemerintah Kota Jakarta Pusat pun bakal memasang kamera CCTV di Rumah Pompa Air Kecamatan Tanah Abang.
Hal ini dilakukan guna mencegah pencurian dan perusakan pompa di sana.
"Ya, kami ada rencana begitu (memasang kamera CCTV)," kata Irwandi.
Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Singgih Hermawan, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut.
Menyoal pelaku perusakan dan pencurian pompa air, kata dia, masih dicari.
"Kasusnya masih kami dalami. Pelaku juga masih kami cari," ucap dia, saat dihubungi di tempat terpisah.
Diketahui, pompa air di Kecamatan Tanah Abang tersebut telah digunakan lebih dari tiga tahun.