News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Fakta Sindikat Pemalsuan Surat Bebas Covid-19: Libatkan Karyawan Klinik, Pembeli Jadi Tersangka

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/1/2021) saat rilis kasus pemalsuan surat bebas Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menindak tegas sindikat pemalsuan surat bebas Covid-19 yang meraup untung di tengah pandemi Covid-19 tanpa memperhatikan unsur penularan corona.

Dalam sepekan terakhir, dua kelompok sindikat pemalsu surat bebas Covid-19 berhasil diungkap.

Terakhir Polda Metro Jaya menangkap delapan tersangka.

Baca juga: Sepekan Polisi Ungkap 2 Sindikat Pemalsuan Surat Bebas Covid-19, 28 Orang Dijebloskan ke Penjara

Dari sindikat sebelumnya polisi telah menangkap 15 tersangka sehingga total seluruhnya ada 28 tersangka.

Berikut sejumlah fakta sindikat pemalsuan surat bebas Covid-19 yang diringkus Polda Metro Jaya :

1. Total ada 8 tersangka, Ada yang Masih Dibawah Umur

Polda Metro Jaya kembali mengungkap kasus pemalsuan surat keterangan hasil swab atau PCR Covid-19.

Total, ada delapan tersangka yang diamankan kepolisian dalam kasus ini.

Kedelapannya yakni DM, RSH, RHM, IS, MA, SP, MA (1), dan Y.

Ada satu tersangka dengan usia di bawah umur yang tak disebutkan.

"Kami amankan RSH. Dia yang menawarkan surat hasil swab antigen tanpa melalui tes check up. Cukup memberikan data pribadi nanti akan keluar surat palsu dengan stempel tinggal di-print out hasilnya adalah non reaktif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/1/2021)

Baca juga: Bahaya, Buntut Sindikat Pemalsuan Surat Bebas Covid-19, Polisi Sebut Ada Klaster Baru di Pesawat

2. Libatkan karyawan klinik

Yusri mengatakan tersangka RSH dibantu oleh RHM dan Y dalam memalsukan dan menjual hasil swab palsu tersebut.

Tersangka selanjutnya, MA, dikatakan Yusri, berperan menyuruh Y membuat surat palsu guna mendapatkan keuntungan.

Y diketahui adalah karyawan sebuah klinik, yang mana nama klinik ini kemudian disalahgunakan untuk membuat surat hasil tes palsu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini