News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bawa Pisau Nyaris Tusuk Imam Masjid, Keluarga Sebut Pelaku Alami Gangguan Jiwa, Dibawa ke RS Polri

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terduga pelaku AR ketika diamankan dari kediamannya, Kamis (28/1/2021). Polisi berhasil meringkus terduga pelaku penyerangan seorang Imam Masjid Al Mujahidin, Tapok, Depok.

TRIBUNNEWS.COM, TAPOS - Kasus penyerangan dan percobaan penusukan pada Imam Masjid Al Mujahidin di kawasan Jatijajar, Tapos, bernama Prinadi (60) terus bergulir.

Sang pelaku yang merupakan Pemuda berusia 22 tahun inisial AR yang sempat diamankan di Polsek Cimanggis kini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Upaya ini dilakukan untuk kepentingan pemeriksaan kejiwaan.

Baca juga: Imam Masjid di Depok Diancam Pisau, Nyaris Ditusuk saat Hendak Pimpin Salah Subuh Berjamaah 

Bawa Pelaku ke RS Polri Dinilai Langkah Tepat

Ramai diwartakan sebelumnya, AR diamankan aparat kepolisian setelah mencoba melakukan penusukan terhadap Imam Masjid Al Mujahidin di kawasan Jatijajar, Tapos, bernama Prinadi (60).

"Kita kan tidak bisa memutuskan (pelaku gangguan jiwa atau tidak). Yang tahu tentang kejiwaan kan dokter, makanya kita bawa ke Kramat Jati," kata Kapolsek Cimanggis, Kompol Agus Khoeron, saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/1/2021).

Langkah membawa AR untuk menjalani pemeriksaan keniwaan, dinilai tepat oleh Agus.

Pasalnya, terganggu atau tidaknya kejiwaan pelaku berkaitan erat dengan keputusan pihaknya untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka.

"Itu kan percobaan, percobaan itu padahal kan untuk memenjarakannya agak susah, tapi unsur pasalnya repot. Makanya kita lagi melihat dari sisi kejiwaannya seperti apa," ucapnya.

Baca juga: Terduga Pelaku Penyerangan Imam Masjid di Depok Ditangkap di Rumahnya, Diduga Alami Gangguan Jiwa 

Orangtua Pelaku Sampaikan Anaknya Alami Gangguan Kejiwaan

Soal kejiwaan pelaku, sebelumnya, orangtua pelaku juga mengutarakan hal yang sama.

“Dari Februari lalu semenjak dia balik kuliah dari Jepang. Di Jepang kuliah empat tahun jurusan multimedia. Tahun pertama, dua, dan ketiga, dia masih stabil, sering kirim informasi. Beranjak tahun keempat bicaranya mulai berbeda, kayak semacam ilmu-ilmu gak jelas, bisa mengendalikan segala macam,” katanya kala dijumpai di lokasi kejadian pada Kamis (28/1/2021) kemarin.

“Sampai saat ini saya gatau persis siapa sebenarnya atau dari mana ilmu yang dia pelajari. Masih menelusuri sudah satu tahun ini,” pungkasnya.

Sempat Acungkan Pisau Dapur

Polisi berhasil meringkus terduga pelaku penyerangan seorang Imam Masjid Al Mujahidin, Jatijajar, Tapos, Kota Depok.

Terduga pelaku berinisial AR (22), diamankan dari kediamannya yang hanya berjarak beberapa meter dari tempat beraksi melakukan percobaan penyerangan tersebut.

Penangkapan ini pun dipimpin langsung oleh Wakapolsek Cimanggis, AKP Imam Suyono, dan Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, Iptu Harun, disaksikan langsung oleh orang tua terduga pelaku.

Nampak, pelaku yang berperawakan tinggi kurang lebih 165 centimeter, kulit berwarna putih, rambut pendek ikal, tidak memberikan perlawanan berarti saat diamankan.

Ia pun langsung digiring masuk ke dalam mobil untuk dibawa ke Mapolsek Cimanggis, untuk kepentingan penyelidikan aparat Kepolisian.

Terduga pelaku AR ketika diamankan dari kediamannya, Kamis (28/1/2021). Polisi berhasil meringkus terduga pelaku penyerangan seorang Imam Masjid Al Mujahidin, Tapok, Depok. (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Sebelumnya, orang tua terduga pelaku, NU, mengatakan, bahwa ia meyakini orang yang menyerang Imam Masjid Al Mujahidin bernama Prinadi (60) ini adalah anaknya.

Hal ini ia yakini berdasarkan rekaman kamera pengawas CCTV yang tersebar luas di sosial media.

“Kebetulan kalo kita liat dari rekaman CCTV, dan pisau yang digunakan memang itu putra saya, memang dia sedikit ada gangguan di jiwanya,” kata NU di Masjid Al Mujahidin, Kamis (28/1/2021).

NU mengatakan, putranya memang lolos dari pantauannya pada malam tadi.

“Posisi saya lengah semalam dia keluar. Kemungkinan besar benar putra saya,” tegasnya.

Terkait pisau yang ada di lokasi kejadian, NU pun mengakui bahwa senjata tajam ini berasal dari kediamannya.

“Betul itu alat dapur. Ada di rumah memang betul itu alat dapur keluarga saya,” imbuhnya.

Kronologi Kejadian

Prinadi (60) nyaris menjadi korban penusukan yang dilakukan oleh seorang pria tak dikenal saat dirinya tengah membangunkan warga dan hendak memimpin salat subuh berjamaah di Masjid Al Mujahidin, Jatijajar, Tapos, Kota Depok.

Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Wakapolsek Cimanggis, AKP Imam Suyono.

Ia menuturkan ada pengancaman yang terjadi di Masjid Al Mujahidin.

“Benar, tadi kami sudah menerima laporan dari warga Jatijajar mengenai adanya ancaman terhadap Imam Masjid Al Mujahidin, itu dilakukan pagi sebelum Salat Subuh, " ujar AKP Imam di lokasi, Kamis (28/1/2021).

AKP Imam menjelaskan, ketika kejadian, terduga pelaku tetiba mendatangi korban dan langsung masuk ke dalam Masjid membawa sebilah pisau.

Lokasi Masjid Al Mujahidin. Prinadi nyaris jadi korban penusukan yang dilakukan oleh seorang pria tak dikenal saat membangunkan warga Salat Subuh di Depok. (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Lantaran aksinya diketahui korban, terduga pelaku pun langsung pergi dan meninggalkan sebilah pisau itu di lokasi kejadian.

“Dia sempat melakukan penodongan kepada Imam Masjid tersebut, namun tidak terjadi melukai. Hanya sempat menodong saja lalu diletakkan lagi kemudian dia pergi keluar,” imbuhnya.

Terakhir, AKP Imam berujar bahwa diduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

“Diduga kurang lebih seperti itu (gangguan kejiwaan), tapi kita sedang selidiki lebih lanjut,” pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini