TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hujan lebat yang melanda sejak Jumat (19/2/2021) malam menyebabkan Ibu Kota DKI Jakarta dikepung banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengungkapkan penyebab Jakarta dikepung banjir.
Di mana sebelumnya Anies menyebut bahwa dirinya telah mengecek ke titik banjir Jakarta.
"Pagi tadi, memeriksa langsung pengendalian pintu-pintu air dan semua rumah pompa serta menggelar koordinasi lapangan di Posko Bencana di Ruang Pantau pada Pintu Air Manggarai. Alhamdulillah, seluruh jajaran kita bekerja responsif, dan kita ingin memastikan semua selamat," kata Anies dituliskan dalam akun Instagram-nya @aniesbaswedan pada Sabtu (20/2/2021).
Baca juga: Saat Evakuasi Banjir, Seorang Warga Pasar Minggu Meninggal Dunia
Sejak tadi malam, lanjut Anies, Jakarta dan sekitarnya mengalami hujan yang cukup intensif di Pasar Minggu.
Ini catatan dari BMKG, curah hujan sampai 226 mm/ hari, di Sunter Hulu 197 mm/hari, di Halim sampai 176 mm/hari, Lebak Bulus 154 mm/hari.
Semua angka di atas 150 mm/hari, adalah kondisi ekstrem.
"Kondisi hujan ekstrem ini yang membuat beberapa wilayah di Jakarta tergenang air, dikarenakan kapasitas sistem drainase yang saat ini ada di Jakarta berkisar 50 sampai 100 mm/hari. Sehingga apabila terjadi hujan di atas 100 mm/hari, maka akan terjadi genangan," katanya..
Prioritas Pemprov DKI Jakarta, menurut Anies, dalam penanganan genangan ada dua, yang utama adalah memastikan warga selamat, jangan sampai ada korban jiwa.
Memastikan warga yang terdampak bisa memiliki tempat istirahat sementara.
Baca juga: Cerita Ibu-ibu Jadi Relawan Bantu Warga Kebanjiran di Pekalongan
"Selama mereka di sana kebutuhan pangan, kebutuhan layanan kesehatan dipastikan tersedia.InsyaAllah begitu surut, mereka bisa kembali berkegiatan," katanya.
Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum, tenda untuk mereka mengungsi sementara.
Serta tenda isolasi mandiri Covid-19 bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi dari tes antigen terpapar Covid-19, obat-obatan, dan prasarana juga kita siapkan.
Jadi, Pemprov DKI Jakarta sejak awal sudah bersiaga.