TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras yang melanda kawasan Jabodetabek beberapa hari terakhir menyebabkan banjir dan genangan air di sejumlah wilayah.
Jakarta, Tangerang, Bekasi hingga Bogor sejak Jumat (19/2/2021) hingga Sabtu (20/2/2021) terendam banjir tinggi.
Banyak bangunan dan rumah warga yang terendam banjir. Alhasil, mereka terpaksa harus mengungsi ke sejumlah tempat yang relatih aman.
Pemerintah serta relawan dari berbagai organisasi pun langsung bergerak cepat memberi bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Selain menyediakan tempat penampunang, mereka juga memberikan bantuan sembako, air minum, hingga pakaian kepada para warga korban banjir.
Termasuk di antaranya yang ikut memberi bantuan adalah para relawan yang dulu tergabung dalam organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).
Mereka juga ikut memberikan bantuan kepada para korban banjir.
Namun aktivitas para relawan FPI itu saat membantu warga yang terkena banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021), malah dibubarkan polisi.
Mantan Sekretaris Umum DPP Front Pembela Islam atau FPI lama, Munarman membenarkan adanya peristiwa itu.
Menurut dia, saat itu para relawan akan memberikan bantuan kepada korban banjir di sana.
"Ya, benar (dibubarkan oleh polisi)," kata Munarman kepada wartawan.
Munarman menjelaskan, tim relawan datang FPI itu datang memberikan bantuan dengan mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam atau FPI baru.
Baca juga: BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp500 Juta untuk Penanggulangan Banjir di KarawangÂ
Baca juga: Tanggapan Kuasa Hukum FPI Soal Tim Relawan Dibubarkan ketika Bantu Korban Banjir
Namun, polisi yang melihat logo FPI di perahu karet yang digunakan relawan langsung membubarkan dan meminta mereka tak memberikan bantuan ke masyarakat.
"Padahal tim Kemanusiaan kami datang bawa bantuan, buka dapur umum dan membawa tim evakuasi," ujar Munarman.