TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Bencana banjir masih menghantui warga yang bermukim di Kabupaten Bekasi.
Bahkan banjir saat Senin (22/2/2021) bertambah parah lantaran jebolnya tanggul Sungai Citarum di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran.
155 lokasi titik banjir yang tersebar di 69 desa atau kelurahan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln menjelaskan sebanyak 155 titik lokasi banjir merendam kawasan Kabupaten Bekasi.
Jumlah tersebut bertambah dari Sabtu (20/2/2021) lalu, yang hanya 94 titik saja.
"Saat ini terdapat 155 lokasi titik banjir yang tersebar di 69 desa atau kelurahan, di 19 kecamatan," ungkap Henri saat dikonfirmasi.
Banjir Terparah di Kedungwaringin dan Pebayuran
Banjir terparah, sambung Henri, terjadi di wilayah Kecamatan Kedungwaringin dan Pebayuran dengan ketinggian air mencapai 2,5 meter.
"Titik banjir tertinggi terpantau di Kecamatan Kedungwaringin dan Pebayuran. Berkisar 2,5 meter dengan arus yang cukup deras," ujarnya.
Padahal pada dua hari lalu, ketinggian banjir di Kecamatan Kedungwaringin hanya berkisar 1,5 meter saja.
Sedangkan di Kecamatan Pebayuran hanya setinggi 80 sentimeter.
Sementara itu, total warga yang terdampak banjir tercatat sebanyak 25.375 KK.
Mengungsi di Kontainer
Warga yang bermukim di Kampung Bojong, Desa Bojong Sari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, menjadi korban banjir sejak Sabtu (20/2/2021) lalu.