TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hotel Kapsul Bandara Soekarno Hatta atau Digital Airport Hotel menjadi tren penginapan sementara bagi penumpang transit pesawat.
Kapsul canggih mirip pesawat luar angkasa ini bukan hanya memiliki desain menarik tetapi juga secara fungsi dan harga yang ditawarkan patut untuk dijajal.
Baca juga: Dampak Pandemi, Hotel Kapsul di Jepang Diubah jadi Bilik Kerja, Disewakan Mulai Rp 67 Ribuan
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan Digital Airport Hotel ini upaya implementasi konsep Smart Airport di mana mengedepankan kepraktisan dalam bepergian.
"Bagi traveler yang diinginkan adalah kepraktisan. Kami melakukan simplifikasi termasuk hadirnya Digital Airport Hotel melengkapi keberadaan hotel lainnya di kawasan Bandara Soekarno Hatta," kata Awaluddin, Sabtu (6/3/2021).
Baca juga: Bobobox, Hotel Kapsul Baru di Solo dengan Konsep Perpaduan Modern dan Kearifan Lokal
Harapannya, hotel kapsul bisa menjadi alternatif pilihan bagi pelancong transit pesawat karena mereka bisa dengan mudah menggunakan fasilita Skytrain.
Digital Airport Hotel sekarang ini hadir di Terminal 2D dan Terminal 3 yang dilengkapi dengan matras, bantal, selimut, loker, sandal, dan perlengkapan mandi.
Kemudian suhu kapsul bisa diatur, fasilitas TV kabel hingga 51 channel, wifi hingga fast charging USB port.
Di terminal 3 tersedia 120 kamar kapsul dengan rentan harga Rp328.000 per malam, Rp298.000 per 9 jam, dan Rp248.000 per 6 jam.
Sedangkan di terminal 2D tersedia 136 kamar dengan tarif Rp350.000 per malam, Rp 305.000 per 8 jam, Rp 280.000 untuk 6 jam, paket take a nap pukul 11.00 -16.00 WIB dengan tarif Rp 150.000.
Direktur Utama PT Capsule Indonesia Rudi Josano mengatakan saat ini pengembangan bisnis hotel kapsul sudah sampai ke Bandara Ngurah Rai Bali.
Namun, pandemi Covid-19 membuat operasional hotel kapsul di Pulau Dewata belum dapat dimulai.
"Sudah ada di Bali (hotel kapsul). Kita harapkan juga bisa dibuka setelah pandemi," ucap Rudi.