News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

'Kompol' AS dan Dua Kaki Tangannya Tak Berkutik Setelah Dilaporkan Muncikari dan PSK yang Diperas

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus bersama jajaran Unit Resmob Polda Metro Jaya menujukkan barang bukti di antaranya berupa pakaian dinas polisi yang digunakan tersangka AS untuk memeras germo dan PSK online.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyaru jadi polisi, pria ini melakukan aksi ilegal yaitu memeras pekerja seks komerisial (PSK) dan muncikari atau germo.

Dengan seragam dinas berpangkat komisaris polisi, bahkan pria berinisial AS oleh dua anak buahnya sudah dipanggil sebagai komandan.

Namun kedok AS ini akhirnya terbongkar setelah korbannya melaporkan aksi pemerasan tersebut.

AS alias "Komandan", polisi gadungan yang mengaku berpangkat Komisaris Polisi dan berdinas di Polda Metro Jaya bersama dua temannya diciduk oleh unit Resmob Polda Metro Jaya karena telah melakukan pemerasan kepada germo dan pekerja seks komersil (PSK) online.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, selain mengaku sebagai polisi, AS juga menggunakan pakaian dinas yang dibelinya di kawasan Senen Jakarta Pusat.

Baca juga: Mudik Tak Dilarang Pemerintah, Polri Mulai Bahas Mekanisme Operasi Ketupat 2021 di Tengah Pandemi

Tidak hanya itu, AS, juga memiliki kartu anggota palsu yang dibuatnya di tempat percetakan digital.

Hal tersebut disampaikan Yusri saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya pada Rabu (17/3/2021).

"Tiga tersangka yang kita amankan salah satunya inisialnya AS ini alias Komandan. AS ini adalah polisi gadungan.

Baca juga: Ngaku Anggota Polisi, Pria 24 Tahun Pakai Pistol Mainan Anaknya untuk Peras Sejumlah Remaja

Jadi dia ini berupaya menjadi seorang polisi dengan berpakaian lengkap, memiliki kartu anggota, pangkatnya Kompol yang betugas di Polda Metro Jaya.

Kemudian melakukan pemerasan. Sasarannya adalah para wanita, dan juga germo yang dia masuk melalui salah satu media sosial namanya MiChat," kata Yusri.

Yusri menjelaskan, dalam menjalankan aksinya AS memesan seorang PSK online melalui MiChat.

Kemudian, lanjut dia, pada saat sudah sampai janjian di dalam satu kamar hotel, AS akan datang dengan berpakaian dinas dan menangkap germo dan PSK tersebut.

Baca juga: Tak Bisa Hadiri Lamaran Atta Halilintar, Begini Kondisi Terbaru Calon Mertua Aurel Usai Operasi

Setelah itu AS membawa muncikari dan PSK tersebut diperas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini