Ia mengakali hal itu dengan membasahi sekujur tubuhnya, termasuk wajah dan selangkangan dengan oli bekas dan minyak tanah.
Meski begitu, ia tak bisa mengatasi bau comberan yang terus tercium hingga 2 minggu lamanya. Deny pun terpaksa tinggal terpisah dengan istri dan anak-anaknya.
“Pekerjaan ini yang paling mahal itu cuma satu: sampai saya harus pisah ranjang sama istri,” ujar Deny.
Keluarganya saat ini tinggal di Bogor. Anak pertamanya sedang kuliah semester 7. Anak keduanya baru lulus SMK. Sementara, anak ketiga Deny baru menginjak bangku SMP.
“Saya juga takut [Covid-19], tapi ya itu tadi. Lebih takut lihat anak-istri saya enggak makan. Walaupun kita kena, positif, anggap saja itu jihad. Jihad yang sesungguhnya ya seperti itu, menafkahi keluarga sampai nyawa taruhannya," tegas Deny.