TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penembakan di Ciracas tepatnya di Jalan Kampung Baru I masih misteri.
Penembakan terhadap Anah (41), kader Jumantik RT 09/RW 09, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu (24/3/2021) bukan peristiwa yang pertama.
Sebelumya ada korban penembakan lain di Ciracas bernama Demin Sitinjak (69).
Dari dua teror penembakan itu, jajaran Polrestro Jakarta Timur hingga kini belum dapat mengungkapnya.
Warga Sebut Kasus Penembakan di Ciracas Bukan Peluru Nyasar
Bagi warga RT 09/RW 09 petaka yang menimpa Anah saat bertugas mengontrol jentik nyamuk di permukiman warga tersebut bukan kasus penembakan peluru nyasar, melainkan terencana.
Zul Zetri (51), saksi mata mengatakan dugaan tersebut karena saat kejadian Anah dan dua kader Jumantik lainnya mendengar suara letupan senjata api dari bagian belakang searah luka tembak.
"Letupannya enggak kencang, tapi korban dan dua kader lainnya itu mendengar suara dari bagian belakang mereka berdiri. Dan luka korban sendiri di bagian belakang paha kanan, jadi searah sama suara," kata Zul di Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021).
Kondisi permukiman lokasi Anah tertembak pun memengaruhi dugaan warga, pasalnya arah letupan terdengar merupakan bangunan rumah dua lantai sehingga tidak ada jalur lintas peluru.
Bangunan rumah dua lantai dengan tinggi sekitar tiga meter itu menutupi gerbang pagar klaster perumahan tempat Zul tinggal lokasi penembakan Anah yang kini sedang hamil muda.
"Mungkin si pelaku ini pakai peredam di senjatanya, jadi letupan enggak terlalu kencang. Beberapa saat setelah letupan itu korban langsung teriak minta tolong karena, teriak 'saya ditembak' begitu," ujarnya.
Dugaan serupa juga disampaikan Demin Sitinjak (69), warga RT 09/RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan yang pernah jadi korban penembakan orang tidak dikenal di rumahnya.
Bedanya kasus penembakan yang menimpa Demin terjadi pada 26 September 2020 lalu, pun hingga kini kasusnya tidak berhasil diungkap jajaran Polrestro Jakarta Timur.
"Kejadian penembakan saya itu sekira pukul 09.06 WIB. Sama seperti kasus bu Anah, pas kejadian dulu saya mendengar suara letupan senjata api dari depan rumah. Pelurunya kena perut saya," tutur Demin Sitinjak.