News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anah, Kader Jumantik Korban Penembakan di Ciracas, Dikenal Rajin Kontrol Jentik Nyamuk dan Humoris

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban penembakan Anah (jilbab merah) pingsan saat pulang ke rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (28/3/2021). Terbaru polisi memastikan pelaku menembak Anah dari jarak jauh.

Meski uang operasional yang didapat sebagai kader Jumantik per bulannya hanya Rp 500 ribu, Joko menuturkan Anah tetap selalu melakoni tanggung jawab sebagai kader Jumantik dengan serius.

"Bedanya kalau pas awal pandemi Covid-19 bu Anah enggak masuk ke rumah warga. Jadi liat ember atau kolam depan rumah warga ada jentik nyamuk atau enggak. Kadang-kadang dia PSN hari Senin sendirian," tuturnya.

Anah Sosok Humoris

Sebagai kader Jumantik yang mengharuskan berinteraksi dengan banyak warga Joko menuturkan Anah juga tidak memiliki masalah komunikasi karena termasuk sosok humoris.

Sosok yang gemar bercanda ini disebut Joko membuat warga selalu menyambut kedatangan Anah setiap melakukan kontrol jentik nyamuk atau PSN di rumah warga RT 09/RW 09.

"Jadi komunikasi sama warga enggak kesulitan. Sekarang bu Anah kalau PSN hari Rabu dan Jumat bersama kader Dasawisma juga. Dengan adanya mereka ini (Jumantik) warga sangat terbantu," lanjut Joko.

Bukan tanpa sebab, para kader Jumantik yang diangkat pihak Kelurahan sesuai domisili merupakan ujung tombak pencegahan penyebaran DBD yang termasuk penyakit endemik di Indonesia.

Jakarta sebagai Ibu Kota pun hingga kini tidak lepas dari ancaman penularan DBD, seruan pemerintah agar warga melakukan 3M tak sepenuhnya dipatuhi warga sehingga kasus terus bermunculan.

"Makannya kita menyesalkan kasus ini, terlepas ini peluru nyasar atau penembakan disengaja. Apalagi bu Anah dan dua kader Jumantik lainnya sekarang trauma. Kita mau mengusulkan agar mereka dapat pendampingan psikologis dari Puskesmas," sambung dia.

Anah (jilbab merah) saat pulang ke rumahnya usai menjalani operasi pengangkatan proyektil di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (28/3/2021). (TribunJakarta/Bima Putra)

Dua kader Jumantik lain yang bersama Anah saat penembakan terjadi, Suharyani (48) dan Etik Wasenah (45) kini takut untuk beraktivitas di luar rumah, sekalipun pada siang hari karena trauma.

Mereka juga cenderung histeris bila mendengar suara letupan karena beberapa saat sebelum Anah mengalami pendarahan cukup parah mereka mendengar suara letupan senjata api.

"Bu Anah sekarang kondisinya masih trauma dan belum bisa ditemui banyak orang. Hari Jumat (26/3/2021) lalu sudah operasi pengangkatan proyektil di RS Polri Kramat Jati, keterangan suaminya yang melihat peluru bentuk pelurunya itu tajam," kata Joko.

Polisi : Tidak Ditemukan Indikasi Kasus Anah Kena Peluru Nyasar

Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono mengatakan dari hasil penyelidikan sementara jajarannya tidak ditemukan adanya indikasi bahwa kasus penembakan Anah merupakan peluru nyasar.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini