Tak hanya itu selama kuliah, Zakiah Aini juga memiliki lingkaran pertemanan yang bagus.
"Kaget pas tahu, perasaan dia baik," ucap CC.
"Supel, enggak yang diem banget,"
"Tapi mainnya sama yang rajin belajar tetep," imbuhnya.
Siapa sangka ZA yang semasa kuliah mudah bergaul, berubah menjadi sosok yang tertutup bahkan dengan keluarga sendiri.
Lurah Kelapa Dua Wetan, Sandy Adamsyah menjelaskan, Zakiah Aini tinggal bersama ayah ibunya, serta kakak-kakaknya di rumah Gang Taqwa, bilangan Ciracas, Jakarta Timur.
"Menurut kakaknya, ZA tertutup, bahkan dengan keluarganya tertutup," kata Sandy.
Hingga pada Rabu (31/3/2021) Zakiah Aini nekat menerobos masuk ke Mabes Polri lewat pintu pos penjagaan utama dan menembak anggota yang sedang berjaga.
Terduga teroris itu kemudian dilumpuhkan dengan tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh polisi.
Zakiah Aini pun tewas di tempat setelah terkena tembakan.
Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diautopsi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan, aktivitas Zakiah Aini sekitar 21 jam sebelum aksi teror yakni mengunggah foto bendera ISIS.
Hal ini menurut Listyo, pelaku penembakan tersebut berideologi Negara Islam di Irak dan Suria atau Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau di-posting 21 jam yang lalu, dimana di dalamnya ada bendera ISIS. Ada tulisan masalah bagaimana perjuangan jiha," tegas Listyo dalam konferensi pers.