TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut ada sejumlah delapan titik penyekatan di wilayah DKI Jakarta yang akan bertambah.
Pasalnya, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan survei jalur keluar-masuk Jakarta yang akan disekat untuk mencegah warga mudik pada 6-17 Mei 2021.
"Sementara ada delapan titik penyekatan. Tapi nanti kami survei lagi, total ada dua di tol, tiga di arteri, dan tiga di terminal. Ini masih disurvei lagi dan bisa bertambah," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo saat dikonfirmasi, Jumat (9/4/2021).
Adapun delapan titik penyekatan di sekitar Jakarta itu, antara lain;
A. Jalan Tol ada 2 lokasi:
1. Tol Arah Cikampek
2. Tol Arah Merak
B. Jalan Arteri Non Tol ada 3 lokasi:
3. Harapan Indah Bekasi Kota
4. Jati Uwung Tangerang Kota
5. Kedung Waringin Bekasi Kabupaten
C. Terminal Bus ada 3 lokasi:
6. Pulogebang
7. Kampung Rambutan
8. Kalideres
Soal adanya masyarakat yang mengelabui petugas agar bisa tetap mudik, Sambodo mengatakan telah mengantisipasi tindakan tersebut.
"Kami akan periksa kendaraan penumpang baik mobil, bus, maupun motor yang meninggalkan Jakarta di tanggal tersebut," ujar Sambodo.
Baca juga: Petugas Berhak Hentikan Pengendara yang Nekat, Ini Sanksi Larangan Mudik Lebaran
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menerbitkan aturan pengendalian transportasi selama periode Hari Raya Idul Fitri 2021 dalam mencegah penyebaran Covid-19, melalui Peraturan Menteri (PM) No 13 Tahun 2021.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, dalam PM No 13 Tahun 2021 ini dengan tegas melarang penggunaan transportasi pada semua moda mulai dari darat, laut, udara dan kereta api.
"PM ini berlaku mulai 6-17 Mei 2021. Kemudian, dalam PM ini juga mengatur pengecualian terhadap transportasi yang boleh melakukan mobilitas pada masa libur lebaran," kata Adita dalam konferensi pers virtual, Kamis (8/4/2021).
Selain itu, Adita juga menyebutkan dalam PM No 13 Tahun 2021 juga akan diatur ketentuan pergerakan transportasi pada periode 6-17 Mei 2021 dalam wilayah aglomerasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebutkan, pada sektor transportasi jalur darat pihaknya akan melarang kendaraan umum seperti bus yang mengangkut penumpang dan juga travel melakukan perjalanan ke luar wilayah pada periode Mudik Lebaran 2021.
"Selain itu, larangan juga berlaku kepada kendaraan bermotor perseorangan penumpang seperti mobil dan sepeda motor tidak diizinkan melakukan perjalanan," ujar Budi Setiyadi.
Kemudian, untuk transportasi angkutan sungai dan penyeberangan juga baik itu untuk pejalan kaki ataupun kendaraan bermotor tidak diizinkan untuk melakukan perjalan.
Budi Setiyadi juga menjelaskan, ada pengecualian untuk masyarakat yang melakukan perjalanan saat periode Mudik Lebaran 2021 yaitu keperluan perjalanan dinas aparatur sipil negara dengan syarat adanya surat tanda tangan basah dan cap basah terkait perjalanan dinas tersebut.
"Pengecualian juga diberikan untuk masyarakat yang melakukan kunjungan keluarga yang sakit, kunjungan duka, ibu hamil dengan satu pendamping dan pelayanan kesehatan," ucap Budi Setiyadi.
Ia juga menjelaskan, pengecualian pergerakkan transportasi juga diberlakukan untuk kendaraan pimpinan tinggi negara, mobil pemadam kebakaran dan mobil angkutan barang.
"Untuk wilayah aglomerasi seperti Jabodetabek, Medan ke Binjai dan Deli, Semarang ke Kendal, Demak dan Ungaran masih masyarakat masih diperbolehkan melakukan pergerakan," ucap Budi Setiyadi.
Dalam melakukan antisipasi pergerakan masyarakat, Budi Setiyadi mengungkapkan, pihaknya bersama Polri menyiapkan 333 titik lokasi penyekatan pada periode Mudik Lebaran 2021.
"Dalam hal sanksi, bagi kendaraan yang bandel untuk melakukan perjalanan akan kita arahkan memutar balik dan untuk kendaraan travel gelap akan ditindak mulai dari tilang," ucap Budi Setiyadi.