“Jadi waktu itu saya menempuh perjalanan tapi badan saya di rumah pidi, sementara yang perjalanan ritual itu itu ruh saya. Posisi ruh spiritualnya itu pulang ke kampung," ujar Winardi di Kantor Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Kamis (30/5/2019) silam.
Winardi mengatakan, di kampungnya tersebut dalam perjalanan spiritualnya ia berjumpa dengan ayah dan ibunya, juga para leluhurnya.
Hingga akhirnya, perjalanan spiritual tersebut tiba-tiba berlanjut ke tanah suci Mekkah dimana Winardi mengatakan dirinya menjadi penuntun untuk para leluhurnya.
“Di perjalanan berikutnya ke tanah suci Mekah, saya mengarahkan para leluhur saya untuk tawaf. Disitu saya sebagai pemandu, kemudian saya arahkan ambil tujuh batu kerikil dan lempar jumroh,” ucap Winardi.
Semua cerita tersebut kini tinggalah cerita, Winardi pun telah mengakui kesalahannnya dan bertaubat serta menutup perkumpulannya.
Dihadapan para tokoh ugama dan ulama di Kota Depok, Winardi bertaubat dengan mengucap dua kalimat syahadat.