Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 6.300 personil kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi unjuk rasa elemen buruh di sejumlah kawasan DKI Jakarta, Sabtu (1/5/2021).
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo mengatakan selain polisi, TNI dan Satpol PP DKI juga turut membantu mengamankan agar aksi unjuk rasa berjalan tertib dan sesuai protokol kesehatan.
"Jumlah personil totalnya sekitar 6.300-an, dan personil lal lintasnya ada 300 pagi sampai siang," kata Sambodo kepada wartawan, Sabtu.
Baca juga: KSPI Minta Polisi Tak Melarang Aksi Unjuk Rasa Saat Peringatan Hari Buruh
Baca juga: Peringati May Day, Buruh dan Mahasiswa akan Gelar Unjuk Rasa di Istana dan Gedung MK
"Dari pihak kepolisian dibantu aparat TNI dan Satpol PP DKI sudah menyiapkan pengamanan," sambungnya.
Untuk di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, kepolisian mendirikan posko kemanusiaan swab antigen yang diperuntukan bagi buruh peserta aksi. Pengetesan ini tak dipungut biaya alias gratis.
"Ada posko kemanusiaan untuk swab antigen secara gratis kepada teman buruh yang akan melaksakan aksinya hari ini ," ujar Sambodo.
Kata Sambodo, aksi unjuk rasa para buruh akan dilakukan di sejumlah titik. Antara lain depan Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Kantor International Labour Organization (ILO), maupun pabrik masing - masing. Namun pusat giat unjuk rasa sendiri digelar di kawasan Patung Kuda.
Setidaknya ada dua tuntutan yang akan disuarakan kaum buruh dalam May Day hari ini. Pertama, mencabut atau membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Buruh meminta para hakim MK dapat memenangkan uji formil dan materiil yang diajukan kaum buruh. Sementara isu kedua yang dituntut yakni berlakukan kembali Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) di tahun 2021.