TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Jakarta Pusat, terpantau ramai para penumpang yang hendak meninggalkan Jakarta jelang pelarangan mudik diberlakukan pemerintah.
Pantauan Tribunnews.com di lokasi,pada H-2 pemberlakuan pelarangan mudik, para penumpang yang dominan membawa tas koper berukuran besar banyak menunggu keberangkatan keretanya di area pintu masuk stasiun Pasar Senen.
Sebagian besar dari mereka juga terlihat duduk di latar stasiun mengingat kursi untuk menunggu di area tersebut dibatasi.
Baca juga: Jelang Pelarangan Mudik, Rombongan Pemudik Bermotor Penuhi Jalanan Jalur Pantura Indramayu
Calon penumpang yang sedang menunggu keberangkatan kereta api juga sudah nampak dari pelataran pintu masuk stasiun, yang sebagian besar dari mereka duduk berkelompok.
Tak hanya itu terdapat juga antrean yang mengular di fasilitas test GeNose dan swab antigen yang berada di sebelah sisi barat pintu masuk stasiun.
Sesekali petugas keamanan stasiun mengingatkan kepada para calon penumpang untuk senantiasa menerapkan jaga jarak melalui pengeras suara.
Hafid (20) pemudik asal Jakarta yang ingin melakukan perjalanan ke Bojonegoro mengaku memutuskan untuk curi start mudik agar bisa tetap bertemu orang tua di kampung halaman.
"Saya sama keluarga ini, ada kakak juga, mau ke Bojonegoro, mumpung belum dilarang, perusahaan juga sudah beri izin," kata Hafid kepada Tribunnews.com, di Stasiun Pasar Senen, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Kapolri Terbitkan Telegram untuk Tertibkan Aktivitas Objek Wisata saat Pelarangan Mudik
Meski nantinya Hafid dan keluarga akan bertahan lama menetap di kampung halaman mengingat periode larangan mudik akan diberlakukan hingga 17 Mei mendatang, dirinya mengaku tak khawatir.
Sebab kata dia, perusahaan tempat dia bekerja memberikan izin hingga para karyawannya bisa kembali ke Jakarta.
"Ada libur juga dari proyek si, jadi nanti bisa masuk kalau sudah pulang lagi ke sini (Jakarta)," tukasnya.
Hingga kini, beberapa penumpang juga masih berdatangan ke Stasiun Kereta Api Pasar Senen.
Mereka yang datang dominan langsung melakukan pencetakan tiket, bagi yang belum membawa surat keterangan bebas Covid-19, para penumpang diarahkan untuk melakukan test swab atau Ge-Nose.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero menyatakan, sejak pekan lalu hingga kini untuk keberangkatan jarak jauh pihaknya tidak memberikan penambahan jumlah operasional armada kereta api.
Kepala humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, operasional kereta api jarak jauh (KAJJ) dari wilayah Daop 1 Jakarta untuk akhir pekan ini berkisar antara 17 sampai dengan 20 perjalanan per Stasiun Keberangkatan seperti Stasiun Gambir atau Pasar Senen.
"Jumlah (perjalanan) tersebut rata sama dengan pekan sebelumnya, pada masa pandemi tidak mengalami penambahan," kata Eva melalui keterangannya, dikutip Minggu (2/5/2021).
Adapun untuk penerapan protokol kesehatan, kata Eva pihaknya memberlakukan pembatasan volume penumpang dengan kuota maksimal 70 persen.
Pembatasan jumlah penumpang tersebut juga diberlakukan untuk seluruh rangkaian kereta api yang berangkat tak terkecuali.
Baca juga: Pemudik Asal Denpasar Curi Start Mudik ke Pekalongan, Imron: Selama Perjalanan Tidak Ada Penyekatan
Terlebih, pada masa pengetatan karena pandemi Covid-19, untuk perjalanan hingga 5 Mei 2021 besok dan perjalanan dari 18 hingga 24 Mei 2021 seluruh calon penumpang kata dia, wajib memiliki surat keterangan pemeriksaan Covid 19 Hasil Negatif dengan masa berlaku 1x24 jam.
Pemeriksaan test swab Covid-19 itu bisa dipilih oleh calon penumpang, baik melakukan swab PCR atau GeNose yang saat ini sudah tersedia di beberapa stasiun keberangkatan.
"Pengguna dapat memilih salah satu jenis pemeriksaan yakni PCR, GeNose Tes atau Rapid Antigen," ucap Eva.
Sementara terkait detail operasional perjalanan KA di masa larangan mudik yang ditetapkan mulai berlaku pada 6 hingga 17 Mei 2021 kata Eva, hal tersebut akan diinformasikan selanjutnya.
Pasalnya kata Eva, saat ini detail operasional KAJJ pada masa larangan mudik tersebut masih dalam pembahasan bersama.
"PT KAI akan selalu mendukung seluruh langkah pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19" tukasnya.