"Ziarah kubur tidak mesti dilakukan pada hari raya, bisa dilakukan pada hari-hari lain dalam rangka mengurangi kerumunan," ucapnya, Rabu (5/5/2021).
"Jadi kami minta masyarakat, kegiatan ziarah kubur agar diatur waktunya," tambahnya menjelaskan.
Selain memberi imbauan, politisi Gerindra ini menyebut, pihaknya juga bakal menyiagakan aparat keamanan hingga ke pemakaman.
Hal ini dilakukan agar Pemprov DKI tak lagi kecolongan seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu di Pasar Tanah Abang, dimana saat itu pengunjung membludak.
"Kami juga akan hadirkan aparat untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan dan interaksi di Pemakaman," ujarnya di Polda Metro Jaya.
Selain itu, pembatasan kapasitas juga bakal diterapkan di lokasi Pemakaman agar masyarakat tetap dapat menjaga jarak saat melaksanakan tradisi nyekar.
"Ya semua ada pembatasan, termasuk di Pemakaman. Kami minta ada pembatasan dan (pengunjung) dikurangi," kata Ariza.
Untuk diketahui, kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (1/5/2021) dan Minggu (2/5/2021) kemarin menjadi sorotan.
Sebab, kerumunan tersebut bisa memicu munculnya klaster baru penularan Covid-19 di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kecolongan dengan lonjakan jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang yang naik hingga dua kali lipat.
Pada Sabtu (1/5/2021) kemarin, jumlah pengunjung pusat tekstil terbesar di Indonesia ini mencapai 87 ribu orang.
Bahkan, pada Minggu (2/5/2021) kemarin, jumlahnya kembali meningkat hingga menembus angka 100 ribu pengunjung.
Padahal, rata-rata jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang hanya berkisar di angka 35 ribu orang.