Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warganya melaksanakan ziarah kubur jelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Hal ini dikatakan usai rapat koordinasi bersama Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, serta sejumlah kepala daerah di wilayah Jabodetabek.
Orang nomor satu di ibu kota ini menyebut, kebijakan ini diambil guna mengantisipasi kerumunan yang mungkin terjadi di tempat pemakaman umum (TPU)
Seluruh TPU di DKI Jakarta pun bakal ditutup mulai 12 Mei 2021 mendatang.
"Kegiatan ziarah kubur ditiadakan mulai tanggal 12 Mei sampai dengan hari Minggu 16 Mei," ucapnya, Senin (10/5/2021).
Tak hanya di Jakarta, seluruh pemakaman yang ada di wilayah penyangga ibu kota juga bakal ditutup selama periode waktu tersebut.
"Seluruh pemakaman di Jabodetabek akan ditutup dari pengunjung untuk ziarah," ujarnya di Balai Kota.
Walau demikian, Anies mengatakan, proses penutupan ini tak akan mengganggu aktivitas pemakaman di TPU-TPU itu.
Sebab, penutupan dilakukan hanya sebatas untuk para peziarah.
"Untuk pemakaman sendiri berjalan di tempat-tempat pemakaman itu, nanti diatur oleh dinas pemakaman," tuturnya.
Warga Diminta Tak Ziarah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat tidak melakukan tradisi ziarah kubur jelang hari raya Idul Fitri.
Imbauan ini diberikan Ariza guna mengantisipasi kerumunan yang mungkin terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU).
"Ziarah kubur tidak mesti dilakukan pada hari raya, bisa dilakukan pada hari-hari lain dalam rangka mengurangi kerumunan," ucapnya, Rabu (5/5/2021).
"Jadi kami minta masyarakat, kegiatan ziarah kubur agar diatur waktunya," tambahnya menjelaskan.
Selain memberi imbauan, politisi Gerindra ini menyebut, pihaknya juga bakal menyiagakan aparat keamanan hingga ke pemakaman.
Hal ini dilakukan agar Pemprov DKI tak lagi kecolongan seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu di Pasar Tanah Abang, dimana saat itu pengunjung membludak.
"Kami juga akan hadirkan aparat untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan dan interaksi di Pemakaman," ujarnya di Polda Metro Jaya.
Selain itu, pembatasan kapasitas juga bakal diterapkan di lokasi Pemakaman agar masyarakat tetap dapat menjaga jarak saat melaksanakan tradisi nyekar.
"Ya semua ada pembatasan, termasuk di Pemakaman. Kami minta ada pembatasan dan (pengunjung) dikurangi," kata Ariza.
Untuk diketahui, kerumunan yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (1/5/2021) dan Minggu (2/5/2021) kemarin menjadi sorotan.
Sebab, kerumunan tersebut bisa memicu munculnya klaster baru penularan Covid-19 di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kecolongan dengan lonjakan jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang yang naik hingga dua kali lipat.
Pada Sabtu (1/5/2021) kemarin, jumlah pengunjung pusat tekstil terbesar di Indonesia ini mencapai 87 ribu orang.
Bahkan, pada Minggu (2/5/2021) kemarin, jumlahnya kembali meningkat hingga menembus angka 100 ribu pengunjung.
Padahal, rata-rata jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang hanya berkisar di angka 35 ribu orang.