Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut pihaknya tidak mungkin paksa mundur pemudik bermotor di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.
Sehingga, kepolisian hanya melakukan upaya persuasif dengan diloloskan untuk menghindari kerumunan.
"Karena mereka juga tidak mungkin kami paksa, dorong karena mereka bukan pengunjuk rasa. Jadi tetap malam itu kami lakukan dengan persuasif," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/5/2021).
Sambodo menambahkan volume kendaraan di Pos Penyekatan Kedungwaringin memang meningkat drastis sejak Senin (10/5/2021) kemarin.
Mereka dikatakan Sambodo memaksa lolos pos penyekatan dan tidak mau diputar balik.
Baca juga: Kakorlantas: Penyekatan Mudik Efektif, Kondisi Lalu Lintas Arah Jawa Landai
Polisi pun melakukan diskresi dengan meloloskan di sana.
Namun, Sambodo menegaskan pemudik itu tidak akan lolos dari posko penyekatan selanjutnya.
"Lolos dari Karawang masuk Purwakarta, masuk Subang, masuk Indramayu ada lagi pos penyekatan. Bahkan, ke kota mana pun ketika para pemudik itu masuk ke kota tertentu, pasti ada penyekatan," kata Sambodo.
Sebelumnya, Terjadi penumpukan pemudik khususnya sepeda motor di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang, Minggu (9/5/2021) malam.
Untuk menghindari penumpukan karena adanya pemeriksaan di pos penyekatan, banyak pemudik sepeda motor yang nekat melawan arah.
Baca juga: Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Menurun Drastis Saat Masa Larangan Mudik Berlaku
Mereka datang secara bergerombolan sehingga menyebabkan kemacetan sampai membuat petugas kewalahan, kemudian menerobos pos penyekatan sampai lolos.
Hal itu terjadi tadi malam, situasi titik penyekatan Kedungwaringin macet total tidak bergerak hingga 5 kilometer.
Petugas tampak kewalahan, tak terkecuali Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Bekasi AKBP Ojo Ruslani.
Nada suara tinggi, dia meminta para pemudik yang melawan arah untuk putar balik.
Baca juga: Pelni Angkut 7.056 Penumpang di 6 Hari Periode Larangan Mudik
Alasannya, ulah para pemudik lawan arus lalu lintas membuat kemacetan dan arus kendaraan tidak bergerak.
"Yang lawan arah putar balik, Anda tidak semau maunya geser ke sini. Putar balik," kata Ojo kepada para pemotor tersebut.
Seruan Ojo tak didengar, justru disambut sorak sorai para pemudik pengendara sepeda motor tesebut.
"Putar balik, kita lihat jadi begini. Maju sana putar balik semua," kata Ojo dengan nada semakin tinggi di trotoar.