News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

3 Polisi Ini Tuai Sorotan: Jadi Penggali Kubur, Kembalikan Dompet, Bongkar Kasus Sabu 310 Kg

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bripka Joko Hadi Aprianto (Kanan) memberikan takjil kepada peziarah makam muslimin Peng Ah Kelurahan Karang Anyar kecamatan Sungai Kunjang, Rabu (12/5/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa hari ini, tiga anggota polisi menjadi sorotan publik.

Mereka berhasil menorehkan prestasi dan membuat masyarakat simpati.

Simak kisah dua polisi laki-laki atau polki dan satu polisi wanita atau polwan tersebut.

Kisah Bripka Joko Hadi Aprianto, Polisi di Samarinda Jadi Penggali Kubur

Memiliki pekerjaan sebagai polisi menjadi kebanggaan setiap orang.

Pangkat, gaji yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga serta tunjangan pensiun di hari tua menjadi fasilitas yang didapatkan seorang polisi.

Namun siapa sangka seorang Bripka Joko Hadi Aprianto memiliki profesi lain selain menjadi seorang abdi negara.

Pria bertubuh kekar ini memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang tukang gali kubur di pemakaman muslimin Peng Ah Kelurahan Karang Anyar kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda.

Pekerjaan seorang gali kubur ini bukanlah pertama kali ia lakukan.

Ia akui pekerjaan gali kubur ini dilakukan bertahun-tahun silam.

Bahkan pekerjaan gali kubur ini sudah dilaksanakannya sejak ia masih kecil.

Hal tersebut dikarenakan masa kecil seorang Joko Hadi Aprianto itu sangat kurang dari berkecukupan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Joko kecil harus menjadi tukang gali kubur.

"Ini sudah kerjaan dulu bisa hidup sekarang dari kerja gali kubur sampai sekarang tidak mau lepas," ucap Joko Hadi Aprianto ketika dikonfirmasi, Jumat (14/5/2021).

Bripka Joko Hadi Aprianto (Kanan) memberikan takjil kepada peziarah makam muslimin Peng Ah Kelurahan Karang Anyar kecamatan Sungai Kunjang, Rabu (12/5/2021). (TRIBUNKALTIM.CO)

Meskipun ayahandanya juga seorang anggota polisi, Joko kecil akui kebutuhan hidup keluarganya masih kurang berkecukupan di masa lalu.

"Butuh uang buat belanja bapak masih tamtama anak tujuh saya yang nomor keempat," ujarnya.

Meskipun saat ini ia pun juga masuk sebagai anggota polisi, tidak membuat dirinya lepas dari kerjaan tersebut.

Namun, untuk saat ini bekerja sebagai tukang gali kubur bukan memikirkan materi.

Saat ini mencari pahala menjadi prioritasnya dalam bekerja sebagai tukang gali kubur.

"Biasa saja memang kerjaannya begini buat cari bekal mati," ucap Joko Hadi Aprianto.

Kembalikan Dompet Berisi Uang Jutaan Rupiah, Polisi Bulukumba Dapat Pujian

Seorang anggota polisi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), sedang menjadi perbincangan.

Dia adalah Rahmat, anggota polisi berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu).

Briptu Rahmat merupakan anggota Sabhara Polres Bulukumba.

Ia mendapat pujian dari sejumlah warga, setelah berperilaku jujur dengan mengembalikan uang jutaan rupiah milik Hasriani, ibu rumah tangga asal Jalan Pelabuhan, kelurahan Kalumeme, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.

Salah satunya disampaikan oleh Irwan.

"Luar biasa sikap Briptu Rahmat. Ini menjadi contoh yang baik untuk kita semua, bahwa kejujuran itu yang paling utama," kata dia, Jumat (14/5/2021).

Sementara Hasriani mengaku bersyukur dan berterima kasih atas sikap baik Briptu Rahmat.

“Alhamdulillah, saya sangat berterimah kasih kepada pak polisi yang telah temukan dompet berisi uang dan dikembalikan ke saya secara utuh, tidak kurang sedikitpun,” ujar Hasriani.

Briptu Rahmat saat mengembalikan temuan dompetnya ke Hasriani.

Harsriani mengatakan, dompet miliknya itu jatuh disekitaran Desa Bontosunggu, Kecamatan Gantarang, Kamis (13/5/2021).

”Jarang-jarang ada orang jujur seperti Pak Rahmat, biasanya kalau ada dapat dompet, pasti isinya diambil, dompetnya dibuang,” katanya.

Sementara Briptu Rahmat mengatakan, jika dompet berisi jutaan rupiah uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu, serta identitas berupa KTP, ditemukan di jalan sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Bontosunggu, Kecamatan Gantarang.

Saat itu dia sedang dalam perjalanan ke rumah kerabatnya.

”Saya temukan di jalan, pas saya buka dompetnya ada identitas dan sejumlah uang, akhirnya saya berinisiatif untuk cari tahu dimana alamat ibu itu,” kata Rahmat.

Baca juga: Viral Penemuan Mayat di Palembang Terlihat dari LRT, Tergeletak di Atap Gedung Bekas Kantor Parpol

Untuk menemukan pemilik dompet tersebut dirinya meminta bantuan kepada teman-temannya.

Seperti menyebarkan penemuan dompet tersebut ke media sosial Facebook dan IG.

”Alhamdulillah pemilik dompet telah mengambilnya dan semua uang dan isi dompet masih utuh sampai ke tangan pemilik,” pungkasnya

Iptu Santi Pembongkar Sabu Senilai Rp 400 M

Inspektur satu polisi I Dewa Ayu Santi Rendang atau Iptu Santi kembali popular setelah ikut dalam tim yang membongkar jaringan narkoba jenis sabu-sabu di Jakarta dan Jawa Barat.

Dia tergabung di Kanit 3 Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya yang membongkar jaringan narkoba di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat dan Hotel N1, Petamburan, Tanah Abang, DKI Jakarta.

Iptu Santi dan tim membongkar jaringan narkoba dengan sabu 310 kg dengan nilai Rp 400 miliar, Rabu (12/5/2021).

Dalam kesehariannya Iptu Santi biasa menghadapi penjahat sadis.

Dia pernah menembak dua jambret yang berupaya kabur.

Cerita itu terjadi ketika awal 2020 lalu.

Iptu I Dewa Ayu Santi Rendang kembali populer setelah tim Polres Jakarta Pusat membongkar jaringan narkoba dengan sabu 310 kg, Rabu (12/5/2021) malam (handover)

Saat itu, Iptu Dewa Ayu Santi Rendang ramai diperbincangkan publik karena aksinya menangkap dua jambret yang menyasar remaja di kawasan Kemayoran, 2020 lalu.

Saat menjabata Kanit Reskrim Polsek Kemayoran, Iptu Santi memimpin penangkapan dua bandit spesialis penjambretan.

Kedua bandit yang belasan kali beraksi di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat.

Mereka pun tak berkutik ketika Iptu Santi menembak bila nekat kabur.

Dor!

Suara tembakan memecah dari pistol Iptu Santi.

“Berhenti atau kami tembak!,” perintah Iptu Santi kala itu.

Suara letusan senjata api itu membuat bandit berinisial, MH (27 dan S (30) berhenti berlari.

Keduanya tak berkutik di tangan Iptu Santi.

Mereka pun langsung digelandang ke Polsek Kemayoran. (tribun network/thf/TribunSultra.com/TribunTimur.com/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini