Namun, nyatanya banyak warga yang tak mengindahkan imbauan dari pemerintah untuk tidak kontak fisik.
Padahal, kata Ariza, silaturahmi masih bisa tetap dijaga lewat sambungan telepon atau internet.
Baca juga: KEUTAMAAN Baca Surat Yasin, Mendapat Ketenangan Hati dan Terhindar Siksa Kubur
"Terbukti bagi warga yang melakukan kunjungan silaturahmi terjadi kontak dan akhirnya terjadi penularan," kata dia.
Tingkat Keterisian RS Rujukan Covid-19 di DKI 28 Persen
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta terus mewanti-wanti lonjakan kasus Covid-19 pascalebaran 1442 Hijriah.
Pasalnya, meski pemerintah mengeluarkan larangan mudik, nyatanya mobilitas warga sangat tinggi selama masa libur lebaran.
Selama masa larangan mudik, diperkirakan ada 2,2 juta warga DKI yang nekat mudik ke kampung halaman.
Mereka pun dikhawatirkan membawa virus corona saat kembali dari kampung halaman ke ibu kota.
Hampir dua pekan pascalebaran, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, kapasitas 106 rumah sakit rujukan Covid-19 masih cukup aman.
Belum ada lonjakan berarti.
Dari 6.620 tempat tidur ruang isolasi yang disediakan, sampai saat ini baru terisi oleh 1.846 pasien.
"Untuk tempat tidur isolasi sejumlah 6.620, persentase keterisiannya sebesar 28 persen," ucap Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Rabu (26/5/2021).
Kemudian, tingkat keterisian tempat tidur di ruang Intensive Care Unit (ICU) saat ini baru terisi 31 persen dari total 1.017 bed yang disediakan.
"Total pasien ICU di 106 RS rujukan Covid-19 ada 313 orang," ujarnya dalam keterangan tertulis.